Indonesia Berebut Pasar Global, Tianshan Alumina Indonesia Harus Segera Jalan di Lingga

Saat pertemuan harmonis antara Pemkab Lingga bersama Direktur PT Thiansan Alummina Indonesia. (F: ist)
LINGGA (marwahkepri.com) – Mr. Chow, salah satu eksekutif PT Tian Shan Alumina Indonesia, membeberkan peta persaingan global industri alumina. Menurutnya, Tiongkok masih mendominasi dengan produksi 80 juta ton per tahun, disusul Australia 20 juta ton. Indonesia saat ini berada di urutan keenam dengan kapasitas 8 juta ton.
Namun, tren produksi diperkirakan melesat hingga 20 juta ton dalam kurun 10 tahun ke depan. Lonjakan ini akan menempatkan Indonesia sebagai kandidat kuat produsen alumina nomor tiga dunia.
“Potensi Indonesia sangat besar. Kalau Tian Shan tidak ambil kesempatan ini, kami akan kehilangan pasar. Itu sebabnya kami ingin segera beroperasi di Lingga,” tegas Chow.
Sementara itu, Mr. Zhao Yu, Deputy General Manager PT Tian Shan, menegaskan bahwa perusahaan sudah menetapkan target operasi dimulai pada 2026. “Bersamaan dengan itu, kami akan membuka ribuan lapangan kerja baru untuk masyarakat Lingga,” ujarnya.
Bagi masyarakat Lingga, investasi Tianshan bukan sekadar pembangunan pabrik. Lebih dari itu, ia dipandang sebagai peluang emas untuk mengulang kejayaan era PT Timah yang dulu menghidupi ribuan keluarga di Pulau Singkep.
Kini, dengan proyek alumina berskala global, Pemkab Lingga di bawah kepemimpinan Bupati Muhammad Nizar berusaha mengukir sejarah baru: menjadikan Lingga sebagai episentrum industri alumina nasional sekaligus lokomotif pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau. (mk/willy)