Nelayan Natuna Tagih Janji Menteri KKP, Desak Ekspor Ikan Hidup Dibuka Lagi

IMG_9264

Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono di Kabupaten Natuna pada Selasa (26/8/25) menggunakan pesawat ATR Surveillance di Bandara Lanud Raden Sadjad (Foto: Ist)

NATUNA (marwahkepri.com) – Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono ke Kabupaten Natuna pada Selasa (26/8/2025) membawa harapan besar bagi masyarakat pesisir. Menteri yang tiba menggunakan pesawat ATR Surveillance itu disambut ekspektasi tinggi, khususnya dari para nelayan di Sedanau yang mendesak agar keran ekspor ikan hidup ke Hong Kong segera dibuka kembali.

Ekspor ikan hidup yang terhenti berbulan-bulan terakhir membuat perekonomian nelayan terpukul. Kecamatan Bunguran Barat, terutama Kelurahan Sedanau yang dikenal sebagai “Kota Apung”, merasakan dampak paling besar karena selama ini menggantungkan hidup dari perdagangan ikan hidup ke luar negeri.

Ismail, seorang nelayan Sedanau, mengaku kondisi ekonomi keluarganya makin sulit. Ia berharap kunjungan Menteri KKP kali ini tidak berhenti pada seremonial, tetapi benar-benar menghadirkan solusi nyata. “Jangan hanya datang saja, Pak Menteri. Kami masyarakat di perbatasan Natuna benar-benar berharap ekspor ikan hidup segera dibuka kembali. Ekonomi sedang lesu, dan hanya dari ekspor inilah kami bisa bertahan,” ujarnya.

Berdasarkan informasi, Menteri KKP dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah titik strategis, antara lain Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), Kepulauan Tiga, Pasar Batu Kapal, hingga memantau pembangunan pasar hibah dari Jepang (JICA).

Masyarakat berharap kunjungan kerja tersebut tidak hanya sebatas agenda formal, tetapi diikuti dengan kebijakan yang bisa menggerakkan kembali roda perekonomian Natuna. Bagi nelayan, membuka ekspor ikan hidup bukan sekadar urusan bisnis, melainkan soal keberlangsungan hidup mereka di perbatasan. MK-nang

Redaktur : Munawir Sani