Lis Darmansyah Targetkan Sekolah Rakyat di Tanjungpinang Mulai Beroperasi September 2025

tyt

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah menjadi narasumber Dialog Tanjungpinang Pagi bertema Kesiapan Infrastruktur dan SDM untuk Mendukung Program Sekolah Rakyat di Studio Pro 1 RRI Tanjungpinang, Senin (11/8/2025). (Foto: MC Tanjungpinang)

TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Pemerintah Kota Tanjungpinang memastikan program rintisan Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026.

Sekolah ini menerapkan sistem boarding school dengan biaya sepenuhnya ditanggung negara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang terdata dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) desil 1 dan 2.

Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengatakan penerimaan siswa telah berlangsung meski sosialisasi baru dimulai awal Agustus. Untuk jenjang SD, kuota dua rombongan belajar dengan total 50 siswa sudah terpenuhi. Jenjang SMP juga memenuhi target 25 siswa, sementara SMA masih kurang empat dari kuota 25 siswa. Kekurangan itu terjadi dari hasil verifikasi karena dua calon siswa mengundurkan diri dan dua lainnya tidak memenuhi persyaratan.

“InsyaAllah akan terpenuhi. Ini satu-satunya sekolah negeri berasrama yang benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu,” kata Lis usai menjadi narasumber Dialog Tanjungpinang Pagi bertema Kesiapan Infrastruktur dan SDM untuk Mendukung Program Sekolah Rakyat di Studio Pro 1 RRI Tanjungpinang, Senin (11/8/2025).

Lis menjelaskan, Sekolah Rakyat merupakan program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Berbeda dari sekolah berasrama lainnya yang berada di bawah kementerian tertentu, sekolah ini bersifat umum dan menyediakan fasilitas lengkap mulai jenjang SD, SMP, hingga SMA.

“Seluruh kebutuhan siswa, mulai pendidikan, tempat tinggal, perlengkapan belajar, hingga kesehatan, ditanggung negara,” ujarnya.

Lokasi permanen sekolah akan berada di Jalan Raya Bukit Manuk, dekat Quran Center. Sambil menunggu pembangunan gedung baru, kegiatan belajar akan berlangsung di bekas SMPN 15 yang kini sedang direnovasi untuk asrama putra dan putri. Renovasi ditargetkan selesai September sehingga siswa dapat segera memulai belajar.

Menurut Lis, program ini diharapkan mampu menampung ribuan anak dari rumah tangga miskin di Tanjungpinang. Saat ini tercatat lebih dari 9 ribu anak memerlukan perhatian khusus di bidang pendidikan.

“Saya mengimbau masyarakat yang masuk dalam klasifikasi rumah tangga miskin memanfaatkan program ini, karena akan menjadi jalur pendidikan yang linear dan berkesinambungan dari SD, SMP, hingga SMA,” ucapnya.

Metode pendidikan Sekolah Rakyat akan berbasis akhlak, kewirausahaan, dan digitalisasi. Setiap siswa akan mendapatkan laptop untuk menunjang pembelajaran. Dengan sistem asrama, siswa diharapkan dapat fokus belajar tanpa terbebani biaya, sehingga mampu keluar dari lingkaran kemiskinan.

“Harapan kita, program ini melahirkan generasi emas yang berakhlak baik, mandiri, dan siap bersaing,” pungkas Lis. MK-rah

Redaktur: Munawir Sani