Pulau Galang: Dari Pengungsi Vietnam, Pandemi COVID-19 ke Palestina

nmk

Camp Vietnam di Pulau Galang, Kota Batam. (foto: riki)

BATAM (marwahkepri.com) – Pulau Galang di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), kembali memainkan peran penting dalam misi kemanusiaan.

Setelah menjadi tempat pengungsian warga Vietnam dan pusat penanganan pandemi COVID-19, kini pulau bersejarah itu disiapkan untuk menampung dan merawat sementara warga Gaza, Palestina, yang menjadi korban konflik bersenjata.

Pemerintah Indonesia melalui arahan Presiden Prabowo Subianto berencana menetapkan Pulau Galang sebagai pusat pengobatan dan rehabilitasi bagi sekitar 2.000 warga Gaza yang mengalami luka fisik dan trauma akibat perang yang terus berkecamuk di wilayah tersebut.

“Presiden memberikan arahan agar Indonesia memberikan bantuan pengobatan bagi sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban perang — yang luka-luka, terkena bom, atau reruntuhan bangunan,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, Kamis (7/8/2025).

Hasan menambahkan, fasilitas yang tersedia di Pulau Galang akan digunakan tidak hanya untuk pengobatan, tapi juga sebagai tempat penampungan sementara bagi keluarga korban yang ikut mendampingi.

“Pulau Galang sudah dilengkapi rumah sakit dan fasilitas pendukung lain. Termasuk untuk menampung keluarga yang mendampingi korban-korban perang ini,” katanya.

Pulau Galang bukan nama baru dalam misi kemanusiaan. Letaknya yang strategis di selatan Pulau Batam dan terhubung dengan Jembatan Barelang—ikon kota Batam yang dibangun di era Presiden B.J. Habibie membuatnya ideal untuk menjadi lokasi tanggap darurat dan penanganan krisis.

Pulau Galang pernah menjadi rumah bagi lebih dari 250 ribu pengungsi Vietnam, yang melarikan diri dari perang saudara dan penindasan rezim komunis. Mereka dikenal sebagai “boat people”, yang melintasi laut lepas dengan perahu sederhana demi mencari keselamatan.

Melalui kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan UNHCR, Pulau Galang dijadikan kamp pengungsian seluas sekitar 80 hektare dengan fasilitas pendidikan, rumah ibadah, dan layanan kesehatan. Setelah 17 tahun beroperasi, kamp ini ditutup pada 1996 dan kini menjadi situs wisata sejarah yang dikenal sebagai Kampung Vietnam.

Saat pandemi COVID-19 melanda dunia, Pulau Galang kembali diaktifkan sebagai pusat penanganan wabah. Pemerintah membangun Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang dilengkapi ruang isolasi bertekanan negatif, laboratorium PCR, serta tenaga medis dari TNI dan Kementerian Kesehatan.

RSKI mulai beroperasi pada April 2020 dan menangani lebih dari 7.000 pasien COVID-19 dari berbagai wilayah. Rumah sakit ini kemudian ditutup pada 2022 seiring dengan menurunnya angka kasus pandemi di Indonesia.

Transformasi Pulau Galang dari tempat pengungsian Vietnam, pusat karantina COVID-19, hingga menjadi pusat pengobatan bagi korban perang Gaza menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam menjalankan diplomasi kemanusiaan.

Langkah ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang aktif mengambil peran dalam menyuarakan perdamaian dan membantu korban konflik di tingkat global. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani