HUT Ke-2, Mapijek Gandeng UMRAH Berdayakan Mantan Narapidana Perempuan Lewat Pelatihan Sociopreneurship

TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Memperingati hari jadinya yang ke-2, Mapijek Tanjungpinang berkolaborasi dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menggelar Pelatihan Kewirausahaan Sociopreneurship bagi mantan narapidana perempuan dan keluarganya. Kegiatan ini berlangsung di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Maritim (FEBM) UMRAH, Dompak, pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Pelatihan mengusung tema “Scale Up Digital Mapijek: Pemberdayaan Mantan/Keluarga Narapidana Perempuan dan Anak melalui Produksi Kuliner Kearifan Lokal Bergizi Berbasis Ikan untuk Meningkatkan Sociopreneurship Masyarakat Rentan di Pulau Bintan.” Tujuannya adalah membuka akses usaha produktif bagi kelompok rentan agar mampu bangkit secara ekonomi.
Ketua pelaksana sekaligus Ketua Program Studi Bisnis Digital FEBM UMRAH, Mirza Ayunda Pratiwi, S.E., M.Sc, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang menjadi kewajiban dosen di samping mengajar dan meneliti.
“Kami sebagai akademisi ingin terus bersinergi dengan komunitas seperti Mapijek agar ilmu yang kami miliki tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga berdampak langsung kepada masyarakat, khususnya kelompok rentan,” ujar Mirza.
Ia juga menekankan bahwa pelatihan sociopreneurship berpotensi menciptakan ekosistem kewirausahaan inklusif di Pulau Bintan. Jika dilaksanakan secara konsisten, program ini dinilai dapat menjadi solusi nyata bagi peningkatan ekonomi eks narapidana.
Founder Mapijek Tanjungpinang, Virza Octa Kurniawan, mengungkapkan apresiasi terhadap dukungan dari pihak kampus.
“Di usia dua tahun ini, kami merasakan bagaimana Mapijek tumbuh dan mengakar dalam prinsip-prinsip kepedulian. Sinergi ini menjadi penanda bahwa visi kami untuk memberdayakan eks narapidana makin mendapat tempat di hati masyarakat dan kalangan akademisi,” ujar Virza.
Mapijek (Mantan Napi Projek) merupakan komunitas sosial yang fokus pada pemberdayaan mantan narapidana melalui pelatihan, pembinaan, dan pendampingan usaha. Dalam kegiatan ini, peserta dilatih mengembangkan produk kuliner berbasis ikan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi.
Pelatihan ini tidak hanya menjadi bagian dari peringatan ulang tahun Mapijek, tetapi juga merupakan langkah strategis pemberdayaan komunitas secara berkelanjutan.
“Kami berharap para peserta mampu membentuk unit usaha yang tidak hanya memberi manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga membuka peluang kerja bagi mantan napi lainnya,” tutup Virza.
Kegiatan ini menegaskan komitmen berbagai pihak dalam mendukung reintegrasi sosial melalui pendekatan kewirausahaan, membangun masa depan inklusif dan produktif bagi kelompok marginal di Kepulauan Riau. MK/YR
Redaktur: Munawir Sani