Satgas Pangan Belum Temukan Adanya Beras Oplosan di Kepri

vbiu

Tim Satgas Pangan Polda Kepri melakukan pengecekan dugaan beras oplosan di sejumlah tempat di Kepri. (Foto: Polda Kepri)

BATAM (marwahkepri.com) – Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) melalui Satgas Pangan menyatakan belum menemukan adanya peredaran beras oplosan di wilayah Kepri. Hasil itu diperoleh setelah dilakukan pengecekan langsung di tujuh kabupaten/kota.

Kasubdit I Indag Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Ruslaeni, mengatakan pengawasan dilakukan bersama jajaran polres dan instansi terkait.

“Merek-merek yang disampaikan Satgas Pangan terindikasi dioplos tersebut tidak beredar di Kepri. Kami sudah cek bersama Kasat Reskrim di polres jajaran,” ujarnya, Rabu (16/7/2025).

Dalam pengecekan di toko, distributor, hingga pasar, Satgas Pangan juga mengambil sampel berbagai merek beras.

“Kita ambil sampel semua merk saat kita cek di pasar. Untuk saat ini belum ditemukan,” jelasnya.

Ruslaeni menambahkan, beras yang beredar di Kepri sebagian besar didatangkan dari luar daerah atau impor, karena Kepri bukan daerah penghasil beras.

Sementara itu, stok beras jenis premium di Kepri diperkirakan cukup untuk 1-2 bulan ke depan, sedangkan stok beras medium cukup hingga tiga bulan.

Ruslaeni mengimbau masyarakat segera melapor ke kepolisian terdekat jika menemukan dugaan beras oplosan.

“Bila ada temuan, bisa laporkan ke polsek atau polres terdekat. Kalau yang dekat polda, bisa melapor ke polda. Kita akan dalami dugaan tersebut,” tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian membongkar praktik pengoplosan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang diperkirakan menyebabkan kerugian negara hingga Rp 10 triliun dalam lima tahun.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut 80 persen beras SPHP dibongkar dan dijual sebagai beras premium dengan harga lebih tinggi. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani