Perang Talenta AI: Meta Boyong Kepala AI Apple, Dibayar Rp 3,2 Triliun

Ini Tim Megabintang AI Bentukan Zuckerberg untuk Libas ChatGPT. Foto: REUTERS/Laure Andrillon
JAKARTA (marwahkepri.com) – Meta benar-benar sedang gencar merekrut para pakar AI kelas dunia. Atas permintaan langsung dari CEO Mark Zuckerberg, induk Facebook dan Instagram itu berani membayar sangat mahal untuk mendapatkan talenta terbaik di bidang kecerdasan buatan.
Salah satu perekrutan terbarunya adalah Ruoming Pang, Head of AI Model di Apple. Pang sebelumnya memimpin tim internal Apple yang melatih model dasar AI untuk Apple Intelligence dan fitur-fitur AI lainnya di perangkat Apple. Kini, Pang memilih hengkang dari Apple dan bergabung dengan Meta.
Menurut laporan Bloomberg, Meta memberikan kompensasi lebih dari USD 200 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun kepada Pang. Jumlah ini akan dibayarkan bertahap selama beberapa tahun. Bahkan, angka tersebut jauh melebihi pendapatan para eksekutif senior Apple, kecuali CEO Tim Cook. Sumber menyebut Apple tak berupaya menahan Pang karena tawaran dari Meta sudah terlalu tinggi untuk disaingi.
Sebelum merekrut Pang, Meta juga sudah mendatangkan Alexandr Wang, CEO Scale AI, untuk memimpin tim Super Intelligence Labs. Wang yang berusia 28 tahun ini akan menjabat sebagai Chief AI Officer di Meta. Zuckerberg bahkan rela menghabiskan hampir USD 15 miliar untuk membeli 49% saham Scale AI demi membawa Wang bergabung. Wang akan bekerja sama dengan Nat Friedman, mantan CEO GitHub, yang kini mengawasi produk AI dan riset terapan di Meta.
Dengan kedatangan Ruoming Pang, tim AI Meta kini benar-benar berisi para megabintang di dunia AI. Pang dikenal sebagai salah satu engineer AI paling berpengaruh. Sebelum di Apple, ia bekerja di Google (Alphabet) selama 15 tahun dan terlibat dalam berbagai proyek besar, termasuk pengembangan model bahasa besar (LLM). Di Google, ia menjabat sebagai kepala engineer software yang mengawasi sistem dasar di seluruh perusahaan.
Pang adalah lulusan University of Southern California dengan gelar master di bidang ilmu komputer dan memegang gelar PhD dari Princeton University. Di Apple, ia memimpin lebih dari 100 engineer yang bertugas mengembangkan model AI untuk Siri dan teknologi AI lain di perangkat Apple. Tim yang dipimpinnya disebut sangat krusial bagi strategi AI Apple.
Kini, dengan perpindahannya ke Meta, kompetisi antara raksasa teknologi dalam mengembangkan AI generatif dan superintelligence semakin memanas. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani