Volume Ekspor Kelapa dan Turunannya dari Kepri Meningkat

dsds

Ilustrasi pengolahan kelapa bulat dan turunannya. (Foto: kepriprov)

BATAM (marwahkepri.com) – Ekspor kelapa bulat dan turunannya dari Provinsi Kepulauan Riau mengalami peningkatan pada periode Januari hingga Mei 2025.

Mengutip laman karantinaindonesia.go.id, peningkatan volume ekspor komoditas unggulan Provinsi Kepri ini naik 28 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

Kepala Karantina Kepri, Herwintarti mengungkapkan, berdasarkan data sertifikasi, pihaknya mencatat volume ekspor kelapa bulat dan turunannya yang terdiri dari air kelapa, bungkil, kelapa parut dan santan kelapa pada bulan Januari hingga Mei 2025, mencapai 5.728,74 ton, atau senilai 18,8 miliar rupiah.

Sedangkan pada 2024, ekspor kelapa bulat dan turunannya dari Kepri sebanyak 42.649 ton dengan nilai ekonomis mencapai 396,2 miliar rupiah.

Adapun negara tujuan utama ekspor kelapa dari Kepri adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Jerman, China, Taiwan, Hongkong dan beberapa negara lainnya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean berharap kecenderungan ekspor tersebut dapat terus meningkat hingga diakhir tahun 2025 nanti.

Lebih lanjut, sahat menegaskan bahwa upaya untuk mendorong optimalisasi potensi komoditas unggulan Kepri, perlu adanya harmonisasi dan sinergi secara berkelanjutan baik dengan instansi tingkat daerah maupun pusat, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan terkait.

Harmonisasi dan sinergi dia katakan agar produk dari Kepri dapat diterima oleh negara tujuan.

Sabtu (28/6/2025), Barantin melalui Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau melaksanakan sertifikasi terhadap 19,2 ton daging kelapa (coconut meat) yang akan diekspor ke Malaysia.

Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura turut hadir.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Nyanyang menyatakan jika Kepri dengan wilayah darat hanya sebesar 4 persen ternyata memiliki keunggulan strategis karena letaknya yang sangat dekat dengan pasar internasional, seperti Singapura dan Malaysia.

“Ini menjadikan Kepri sebagai wilayah yang sangat potensial dalam rantai perdagangan global,” sebutnya.

Peningkatan ekspor daging kelapa dari Kepri diharapkan Nyanyang terus meningkat hingga dapat membuka peluang bagi wilayah perkebunan yang ada di provinsi ini.

Untuk diketahui, coconut meat merupakan daging buah kelapa bagian putih yang dapat dimakan langsung, maupun diolah menjadi berbagai makanan dan minuman.

Coconut meat juga digunakan dalam produk perawatan kulit. Daging kelapa kaya akan nutrisi dan memiliki manfaat bagi kesehatan seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu pencernaan. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani