Balita di Sei Beduk Diduga jadi Korban Penganiayaan Ayah Tiri, Alami Luka Serius di Kepala

nhjh

Ilustrasi. (Grid Health)

BATAM (marwahkepri.com) – Seorang anak laki-laki berinisial MS (5) menjadi korban kekerasan oleh ayah tirinya hingga mengalami luka parah di bagian kepala dan mendapat delapan jahitan. Peristiwa memilukan ini terjadi di kawasan Kampung Aceh, Sei Beduk, Jumat (23/5/2025) lalu.

Kapolsek Sei Beduk, Iptu Alex Yasral, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa penganiayaan terjadi setelah adanya pertengkaran antara pelaku dan ibu korban.

“Awalnya terjadi pertengkaran antara ibu dan ayah tirinya. Ibu korban kemudian pergi mengamen, meninggalkan anaknya bersama pelaku. Saat itulah korban diduga dipukul hingga berdarah,” ujar Alex, Senin (26/5/2025).

Usai kejadian, warga yang melihat kondisi MS berlumuran darah segera membawanya ke RS Camatha Sahidya, Muka Kuning. Namun mirisnya, korban sempat terlantar tanpa pendampingan keluarga selama dua hari di rumah sakit.

“Korban dibawa warga ke rumah sakit, tapi kemudian ditinggalkan karena alasan ketakutan soal biaya dan lainnya. Selama dua hari, MS dirawat penuh oleh perawat mulai dari memandikan, membelikan pakaian, hingga memberi makan,” jelas kapolsek.

Polisi kemudian mendapat laporan dari masyarakat dan langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan serta penyelidikan lebih lanjut.

Saat kedua orang tua datang membesuk korban, pihak kepolisian langsung mengamankan mereka untuk diperiksa. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil visum, polisi menduga kuat bahwa ayah tiri MS adalah pelaku penganiayaan.

“Pelaku mengaku memukul korban menggunakan sapu. Namun hasil visum menunjukkan luka yang diduga akibat benda tajam. Saat ini pelaku masih ditahan dan proses penyelidikan oleh unit Reskrim terus berlanjut,” tegas Iptu Alex.

Korban saat ini telah dipulangkan ke rumah setelah mendapat perawatan medis. Pihak kepolisian juga menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan perlindungan hukum terhadap anak. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani