Warga Tanjung Batu Geger, Bayi Perempuan Ditemukan bersama Surat Permintaan Maaf

dfdfw

Warga Tanjung Batu, Kundur, Kabupaten Karimun menemukan seorang bayi perempuan yang diletakkan di depan rumah salah seorang warga pada Sabtu pagi (17/5/2025). (Foto: berandakepulauanriau)

KARIMUN (marwahkepri.com) – Warga Tanjung Batu, Kundur, Kabupaten Karimun dikejutkan dengan penemuan seorang bayi perempuan yang diletakkan di depan rumah salah seorang warga pada Sabtu pagi (17/5/2025).

Bersama bayi tersebut ditemukan selembar surat tulisan tangan yang berisi permintaan maaf dan penjelasan dari orang tua bayi.

Kapolsek Kundur, AKP Septimaris, membenarkan penemuan bayi tersebut yang terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.

“Benar, tadi pagi bayi ditemukan dalam kondisi sehat di depan rumah warga. Berdasarkan surat yang ditinggalkan, usia bayi sekitar enam bulan,” jelas AKP Septimaris.

Dalam surat yang viral di media sosial, bayi itu disebut bernama Nur Halwa Fauziah, lahir pada 3 Desember 2024 pukul 09.18 WIB, dengan berat 3.200 gram dan panjang 49 cm.

Penulis surat yang diduga ibu kandung bayi, mengungkapkan kesulitan ekonomi sebagai alasan di balik tindakannya meninggalkan sang bayi. Dalam tulisannya, ia meminta kepada warga yang menemukan bayi agar bersedia mengurus anak tersebut dengan ikhlas.

“Saya benar-benar bingung dengan keadaan ini. Di satu sisi harus bekerja, di sisi lain harus mengurus anak saya. Sebenarnya saya tidak rela berpisah dengannya, karena dia satu-satunya yang saya punya,” tulisnya dalam surat.

Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk menitipkan anak tersebut secara baik-baik, namun merasa takut jika sang bayi tidak diterima.

Pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan, dan polisi masih mendalami identitas dan motif dari pelaku yang meninggalkan bayi tersebut.

“Kami masih periksa saksi-saksi. Penyelidikan kami fokus untuk mengetahui siapa yang menaruh bayi ini dan apa motif sebenarnya,” kata AKP Septimaris.

Untuk sementara, bayi dalam kondisi sehat dan sudah mendapat perawatan. Langkah selanjutnya, pihak berwenang akan melakukan koordinasi dengan instansi sosial untuk memastikan perlindungan dan perawatan yang layak bagi bayi tersebut. MK-timb

Redaktur: Munawir Sani