PSI Nilai Jokowi Layak Jadi Calon Ketua Umum, Kaesang Juga Disebut

Foto: Ilustrasi partai Partai Solidaritas Indonesia (PSI). (Dok: PSI)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) layak menjadi salah satu calon Ketua Umum PSI. Kinerja Jokowi sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi salah satu alasannya.
“Pak Jokowi yang kerja nyatanya sudah kami rasakan sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta patut menjadi calon Ketua Umum PSI,” ujar Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana, dalam keterangannya, Jumat (16/5/2025).
William menyebut Jokowi turut berkontribusi dalam menggagas konsep “Partai Super Terbuka”, yang menjadi inspirasi PSI dalam menyelenggarakan Pemilihan Raya (Pemira) untuk menentukan ketua umum berikutnya.
“Menurut kami, Pak Jokowi juga sudah memberikan kontribusi dengan menggagas ‘Partai Super Terbuka’ yang menginspirasi kami mengadakan Pemilihan Raya ini. Karena itu, wajar jika kader PSI memberikan tempat istimewa baginya,” ungkapnya.
Selain nama Jokowi, nama Ketua Umum PSI saat ini, Kaesang Pangarep, juga disebut dalam diskusi internal menjelang Kongres Nasional PSI yang dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025.
“Nama Mas Kaesang juga turut disebut dalam diskusi internal partai kami. Ia diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinan yang sudah baik ini ke depan,” kata William.
Pemira tersebut akan digelar secara terbuka dengan sistem e-voting yang dapat diakses oleh seluruh kader PSI di Indonesia. Menurut William, sistem ini sejalan dengan keinginan anggota PSI yang menghendaki pemilihan dilakukan secara langsung, terbuka, dan transparan.
“Setelah melalui pertimbangan panjang dan matang, Pemilihan Raya ini sesuai dengan aspirasi anggota-anggota PSI untuk mengadakan pemilihan ketua umum yang berlangsung secara terbuka, langsung, dan transparan,” imbuhnya.
Jokowi: Masih Menghitung Peluang
Sementara itu, Jokowi mengaku masih mempertimbangkan untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSI. Ia menyatakan tidak ingin mendaftar jika peluang kemenangannya belum pasti.
“Iya, masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau saya mendaftar, nanti saya kalah,” ujar Jokowi, seperti dilansir detikJateng, Rabu (14/5).
Meski begitu, Jokowi menegaskan belum mendaftarkan diri sebagai calon. Menurutnya, proses pemilihan masih berlangsung hingga Juli.
“Belum (mendaftar), kan masih panjang. Seingat saya masih Juni atau Juli,” katanya. Mk-dtc
Redaktur: Munawir Sani