Startup AS Gelar Lomba Balap Sperma Pertama di Dunia, Disiarkan dari Hollywood

ilustrasi-sperma_169

Ilustrasi sperma. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Dunia startup kembali menggemparkan publik dengan ide nyeleneh namun visioner. Sebuah perusahaan rintisan asal Los Angeles, Amerika Serikat, bernama Sperm Racing, bakal menggelar kompetisi balap sperma pertama di dunia. Acara unik ini akan diselenggarakan pada Jumat, 25 April 2025, dari venue ternama Hollywood Palladium dan disiarkan secara langsung.

Startup tersebut telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 1 juta dolar AS untuk mewujudkan perlombaan yang mereka klaim bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah eksperimen ilmiah dan sosial tentang kesuburan pria.

Lintasan lomba dirancang sedemikian rupa untuk menyerupai sistem reproduksi manusia, lengkap dengan simbol kimia, dinamika fluida, dan titik start yang tersinkronisasi. Penonton akan dapat menyaksikan langsung pergerakan sperma melalui kamera beresolusi tinggi, dan sperma tercepat yang mencapai garis finis akan dinobatkan sebagai pemenang.

“Balap sperma bukan sekadar lelucon,” kata Eric Zhu, salah satu pendiri Sperm Racing. “Ini tentang menjadikan kesuburan pria sebagai topik yang bisa dibicarakan, dilacak, dan ditingkatkan oleh semua orang.”

Lebih dari sekadar hiburan, Sperm Racing menyoroti isu serius: penurunan kesuburan pria. Eric menyebut bahwa motilitas sperma—yakni kecepatan dan arah geraknya—merupakan salah satu faktor krusial dalam reproduksi, dan melalui ajang ini, mereka ingin mendorong pria untuk lebih sadar akan kesehatan reproduksinya.

Sperma diketahui berenang dengan kecepatan rata-rata 5 milimeter per menit dan bisa mencapai sel telur dalam waktu 15 hingga 45 menit setelah ejakulasi. Dengan jarak dan jalur yang disimulasikan, balapan ini diperkirakan berlangsung sekitar 40 menit. Dalam satu ejakulasi, seorang pria dewasa yang sehat dapat melepaskan antara 40 hingga 300 juta sperma.

Ajang ini menjadi langkah awal startup tersebut untuk mengubah persepsi publik terhadap kesehatan pria, sekaligus membuka wacana baru mengenai pendekatan unik dalam isu reproduksi. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani