Geopark Meratus Resmi Masuk UNESCO Global Geoparks, Puncak Perjuangan Kalimantan Selatan

Geopark Meratus Resmi Masuk UNESCO Global Geoparks, Puncak Perjuangan Kalimantan Selatan

Pegunungan Meratus. (F: Ist)

BANJARBARU (marwahkepri.com) – Geopark Meratus akhirnya resmi masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geoparks (UGG) melalui Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 yang berlangsung di Paris, Prancis.

Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pihak yang terlibat, mengucapkan terima kasih kepada Dewan Eksekutif UNESCO atas pengakuan ini.

“Selamat untuk Badan Pengelola Geopark Meratus, Gubernur Kalimantan Selatan, dan seluruh masyarakat Kalsel,” ujarnya di Jakarta pada Rabu (16/4).

Dengan pengakuan ini, Geopark Meratus kini menunggu penyerahan sertifikat Global Geopark yang direncanakan akan diberikan pada bulan September.

Pencapaian ini juga diyakini akan membuka lebih banyak peluang bagi sektor pariwisata Kalimantan Selatan, khususnya dalam menarik wisatawan mancanegara, dengan menjadi bagian dari jaringan geopark dunia.

Hanifah juga menekankan bahwa pengakuan ini adalah hasil perjuangan keras yang melibatkan seluruh komponen masyarakat Kalimantan Selatan. “Ini adalah perspektif baru dalam pemanfaatan kekayaan alam dan budaya secara berkelanjutan, yang diharapkan bisa membangkitkan ekonomi Kalsel dan pemberdayaan sosial, sembari menjaga kelestarian lingkungan,” tambahnya.

Geopark Meratus bersama Geopark Kebumen dari Jawa Tengah berhasil meyakinkan 58 negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO mengenai keunikan geologis dan kekayaan budaya yang mereka miliki. Keputusan ini diambil secara konsensus, menyetujui 16 usulan geopark baru dari 11 negara.

Dengan masuknya Geopark Meratus, Indonesia kini memiliki 12 UNESCO Global Geoparks. Sebelumnya, Geopark Batur, Belitong, Ciletuh, Gunung Sewu, Ijen, Maros Pangkep, Merangin Jambi, Raja Ampat, Rinjani Lombok, dan Kaldera Toba telah lebih dulu mendapat pengakuan dunia.

Duta Besar Mohamad Oemar, Ketua Delegasi RI untuk Sidang Dewan Eksekutif UNESCO, menekankan bahwa status UNESCO Global Geoparks yang kini dimiliki 12 geopark Indonesia membawa tanggung jawab untuk melestarikan, mengelola secara berkelanjutan, dan mempromosikan kekayaan geologis dan budaya yang dimiliki.

“Ini adalah bukti nyata kontribusi Indonesia dalam menjaga warisan bumi yang bernilai universal,” ujar Oemar. Diharapkan, pengakuan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati dan budaya serta mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan. Mk-dtc

Redaktur: Munawir Sani