Indonesia Siap Tantang Thailand dan Vietnam di Pasar Durian China, Mampukah Bersaing?

JAKARTA (marwahkepri.com) – Indonesia tengah bersiap memasuki pasar ekspor durian ke China, menghadirkan tantangan baru bagi dominasi Thailand dan Vietnam. Langkah ini diharapkan menjadi peluang emas bagi industri durian nasional, meskipun sejumlah hambatan masih menghadang.
China saat ini merupakan pasar durian terbesar di dunia, dengan total impor mencapai US$ 7 miliar pada 2024 atau sekitar Rp 115,29 triliun. Selama ini, Thailand dan Vietnam mendominasi dengan pangsa pasar masing-masing 57% dan 38%, sementara Indonesia masih tertinggal jauh dengan ekspor hanya US$ 1,07 juta pada 2023 atau sekitar Rp 17,62 miliar.
Sebagai langkah awal, ekspor Indonesia kemungkinan besar akan dimulai dengan durian beku sebelum akhirnya menembus pasar durian segar. Hal ini dilakukan mengingat ketatnya persyaratan standar fitosanitasi yang diterapkan China. Thailand dan Vietnam sebelumnya juga menghadapi hambatan serupa, seperti pemblokiran pengiriman akibat gagal memenuhi standar keamanan pangan.
Tantangan dan Peluang
Selain faktor produksi, kualitas dan keamanan pangan menjadi aspek krusial yang harus ditingkatkan untuk memenuhi standar ketat China. Sertifikasi dari Badan Karantina Pertanian, kepatuhan terhadap regulasi fitosanitari, serta penguatan infrastruktur ekspor menjadi faktor penentu keberhasilan Indonesia dalam menembus pasar durian China.
Namun, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga, ketidakseimbangan rantai pasok, serta persaingan ketat dengan Thailand dan Malaysia yang memiliki sistem ekspor lebih matang. Selain itu, tren konsumsi durian global juga berperan penting dalam meningkatkan permintaan ekspor Indonesia.
Strategi Ekspor Durian Indonesia
Jika ekspor durian Indonesia lebih banyak dalam bentuk frozen durian, maka strategi logistik dan pemasaran harus disesuaikan. Durian beku memiliki keunggulan dari segi umur simpan lebih lama dan biaya pengiriman lebih rendah, karena dapat dikirim dalam volume besar dengan metode pendinginan yang stabil. Namun, pasar durian beku juga memiliki tantangan, terutama dalam membangun preferensi konsumen yang lebih terbiasa dengan durian segar. Oleh karena itu, edukasi pasar dan promosi terkait keunggulan durian beku perlu diperkuat.
Belajar dari Vietnam
Vietnam sukses menjadi eksportir durian terbesar ke China setelah menandatangani protokol ekspor pada 2022. Dengan strategi yang mencakup peningkatan kualitas, inovasi teknologi pascapanen, serta sistem logistik canggih, ekspor durian Vietnam melonjak 7,8 kali lipat menjadi US$ 3,3 miliar pada 2024.
Di sisi lain, Indonesia menghadapi tantangan serius. Selain standar kualitas yang belum seragam, teknologi pascapanen masih minim, dan kemasan kurang kompetitif. Hal ini membuat durian Indonesia sulit bersaing di pasar global.
“Untuk ekspor, saya tidak yakin standar kualitas kita sudah cukup. Thailand dan Malaysia sudah lebih dulu membangun rantai pasok dan branding yang kuat di China. Indonesia harus mencari keunggulan sendiri agar bisa bersaing,” ujar Mohamad Reza Tirtawinata, Direktur Nusantara Durian Foundation, dikutip dari South China Morning Post.
Diplomasi Durian: Kunci Sukses Ekspor ke China
Diplomasi dagang menjadi faktor kunci dalam menembus pasar China. Dalam laporan Channel News Asia (CNA), disebutkan bahwa durian kini menjadi alat geopolitik bagi China dalam memperkuat hubungan dengan negara-negara ASEAN.
“China berjanji akan membuka pasar domestiknya untuk lebih banyak impor durian dari negara ASEAN,” tulis CNA dalam artikel “Durian Diplomacy: Indonesia Aims to Begin Exports of Frozen Durians to China This Year.”
Untuk menembus pasar China, Indonesia juga menyiapkan rantai pasokan langsung tanpa melalui Thailand.
“Jika kami bisa langsung dari pelabuhan Pantoloan (Sulawesi Tengah) ke China, hanya butuh sekitar seminggu,” ujar Muhammad Tahir, Direktur PT Ammar Durian Indonesia.
Dengan produksi durian mencapai 2 juta ton per tahun, Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah global. Namun, keberhasilan ekspor durian ke China sangat bergantung pada peningkatan standar kualitas, investasi teknologi pascapanen, serta diplomasi perdagangan yang solid.
Jika strategi yang tepat diterapkan, bukan tidak mungkin Indonesia akan menyusul Vietnam dan Thailand sebagai raja durian di pasar China. Kini, bola ada di tangan Indonesia—siapkah kita bangkit dan menjadi pemain utama di industri durian global?. Mk-cnbc
Redaktur: Munawir Sani