Presiden Donald Trump Pecat 2.000 Karyawan USAID, WHO Peringatkan Dampak Global

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (F: Ist)
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (F: Ist)
JAKARTA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberhentikan 2.000 karyawan U.S. Agency for International Development (USAID) dan menempatkan ribuan petugas layanan luar negeri serta karyawan lain pada cuti berbayar mulai Minggu malam. Keputusan ini disampaikan melalui email yang dikirim kepada para pegawai.
Pemecatan massal tersebut dilakukan melalui mekanisme “pengurangan tenaga kerja” dan merupakan bagian dari kebijakan lebih luas pemerintahan Trump untuk memangkas hampir seluruh bantuan luar negeri AS. Para pekerja yang menerima pemberitahuan ini resmi diberhentikan dari layanan federal efektif per 24 April.
Langkah ini menyusul keputusan pengadilan pada hari Jumat yang mengizinkan pemerintahan Trump melanjutkan rencana pemangkasan USAID, termasuk memberhentikan pegawai dan menutup operasi luar negeri. Hal ini berdampak pada karyawan yang bekerja di luar AS, memaksa mereka untuk kembali ke negara asal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa penutupan USAID akan berdampak luas, terutama terhadap program kesehatan global seperti penanggulangan HIV, polio, mpox, dan flu burung.
“Ada tindakan yang diambil pemerintah AS… yang kami khawatirkan akan berdampak serius pada kesehatan global,“ ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Mk-detik
Redaktur: Munawir Sani