Keluarga Pasien Lansia Kecewa, Penanganan di RS Graha Hermin Dinilai Lambat

e74e467d-e82f-41d1-a026-318d32057724

Korban kecelakaan sedang terbaring lemas di RS Graha Hermin, Sabtu (22/02/2025) (f: tim)

BATAM (marwahkepri.com) – Keluarga seorang kakek berusia lanjut yang mengalami patah tulang akibat kecelakaan mengungkapkan kekecewaannya terhadap penanganan RS Graha Hermin. Pasien AN (76) mengalami kecelakaan pada pukul 05.45 pagi tersebut telah dirujuk ke rumah sakit itu, namun hingga malam hari, belum juga mendapatkan tindakan medis yang jelas.

Menurut keterangan keluarga, setelah ditabrak, pasien segera dibawa ke RS Graha Hermin dan pihak keluarga pun langsung mengurus klaim Jasa Raharja sampai selesai. Namun, kendala muncul ketika pasien hendak mendapatkan tindakan medis. Dokter spesialis yang menangani patah tulang di RS Graha Hermin diketahui sedang cuti, sehingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit tingkat B.

Upaya rujukan ke beberapa rumah sakit lain, seperti RSBP dan RS Awal Bros, menemui hambatan karena kapasitas yang penuh. Sementara itu, RSUD Embung Fatimah yang menjadi opsi terakhir belum memberikan kepastian hingga malam hari.

Yang lebih memperburuk keadaan, pasien lansia tersebut diminta untuk berpuasa sejak pagi karena dijadwalkan menjalani operasi. Namun, hingga malam, belum ada kepastian tindakan medis, sementara pasien belum diizinkan makan atau minum, meskipun kondisinya sudah sangat lemah.

“Kami hanya ingin kepastian. Kakek kami sudah kehausan, tapi masih diminta berpuasa. Apa harus mati dulu baru boleh minum?” ujar D, salah satu anggota keluarga pasien dengan nada kecewa.

Keluarga pun sempat meminta dokter agar pasien diizinkan minum untuk menghindari dehidrasi jika memang operasi tidak jadi dilakukan, tetapi dokter mengatakan tidak akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu hal. Kondisi ini membuat keluarga semakin bingung dan kecewa terhadap penanganan yang diberikan RS Graha Hermin.

Hingga berita ini ditulis, keluarga masih menunggu kepastian dari pihak rumah sakit dan rujukan ke RS lain agar pasien segera mendapatkan tindakan medis yang dibutuhkan. MK-tim

Redaktur : Munawir Sani