Wali Kota Rahmad Mas’ud Sebut Pembangunan Tol Layang di Balikpapan Bisa Jadi Percontohan

2eef1125-a5d7-4e47-b55f-f173f2653c5e

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud. (f: salahudin)

BALIKPAPAN (marwahkepri.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan optimis kehadiran jalan tol seksi 1A tidak hanya mendorong peningkatan perekonomian masyarakat, tetapi juga menjadi percontohan pembangunan jalan layang pada masa depan.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyatakan bahwa jalan tol seksi 1A yang bermuara di Jalan Syarifuddin Yoes, Kecamatan Balikpapan Selatan, dapat menjadi model pengembangan infrastruktur kota.

“Konsep jalan layang itu cukup bagus untuk estetika kota dan ini bisa jadi contoh untuk pembangunan jalan layang di Balikpapan,” ujar Rahmad di Balai Kota, Senin (20/1/2025).

Tol Seksi 1A dirancang melayang hingga 5 kilometer memungkinkan kendaraan melaju di atas jalan kota.

Berdasarkan informasi dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, struktur jalan layang ini menggunakan fondasi tumpukan bor (bore pile) yang dinilai cocok untuk tanah Balikpapan yang cenderung lunak dan mudah longsor.

Metode bore pile melibatkan pembuatan lubang bor vertikal yang diisi beton bertulang.

Tiang pancang dengan diameter 80 cm hingga 1,2 meter ditanam hingga kedalaman 20-25 meter memberikan stabilitas tinggi.
“Penerapan metode ini memungkinkan jalan layang berdiri kokoh di atas tanah dengan daya dukung rendah, seperti yang kita miliki di Balikpapan,” jelas Rahmad.

Ia menambahkan, penerapan teknologi ini juga memungkinkan pembangunan jalan layang di kawasan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara.

“Selagi itu baik dan bisa, akan dilakukan,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pembangunan jalan layang di Muara Rapak menjadi prioritas jangka panjang, mengingat kawasan ini memiliki elevasi kemiringan 10 persen dengan turunan panjang sekitar 2,5 kilometer.

Kondisi ini sering memicu kecelakaan lalu lintas, terutama yang melibatkan truk besar.

Desakan pembangunan jalan layang di Muara Rapak, kata Rahmad Mas’ud, sudah muncul sejak 2009.

Tepatnya ketika kecelakaan fatal melibatkan truk rem blong menewaskan tiga orang dan melukai belasan lainnya.

Tragedi serupa kembali terjadi pada 21 Januari 2022. Sebuah truk besar kehilangan kendali dan menabrak 20 kendaraan, menyebabkan lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

Peristiwa ini menjadi sorotan nasional dan semakin menguatkan urgensi pembangunan jalan layang di kawasan tersebut.

Selain aspek keselamatan, Rahmad optimis kehadiran Jalan Tol Seksi 1A akan memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat.

Infrastruktur modern ini diharapkan meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mempercepat distribusi barang dan jasa.

“Dengan infrastruktur yang baik, kita tidak hanya bicara estetika, tapi juga manfaat nyata bagi masyarakat,” tutupnya. MK-Salahudin

Redaktur : Munawir Sani