DP3AKB Berencana Usung Program Orangtua Asuh di 2025, Jadi Opsi Tangani Stunting di Balikpapan

Kepala DP3AKB Balikpapan Heria Prisni. (f: salahudin)
BALIKPAPAN(marwahkepri.com) – Kasus stunting masih menjadi perhatian serius pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan.
Tercatat pada Oktober 2024, angka stunting di Kota Beriman masih 14,68 persen.
Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan, deretan program digaungkan untuk bisa menekan kasus tersebut.
Program penanganan stunting tersebar di enam organisasi perangkat daerah (OPD) dan 14 program.
Salah satunya pemberian makan tambahan (PMT) kepada 7.051 balita dan 5.530 ibu hamil pada tahun lalu.
Teranyar, DP3AKB Balikpapan berencana mengusung program orangtua asuh pada 2025. Program ini dilakukan perdana tahun ini.
Kepala DP3AKB Balikpapan Heria Prisni mengatakan, pihaknya sudah menggenggam data by name dan by address anak berstatus stunting di Kota Minyak.
“Kami akan turun ke lapangan, ada orangtua asuh untuk mendampingi anak stunting,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).
Heria menyebut, pihaknya masih mencari formula dan meminta arahan sekretaris daerah soal program orangtua asuh. Misalnya apa bisa melibatkan seluruh OPD untuk ikut andil bergerak sebagai orangtua asuh.
“Saat ini ada sekitar 30 anak yang memang dinyatakan berstatus stunting. Mereka perlu pendampingan dan mengikuti arahan dokter,” ujarnya.
Dalam mengawal rekomendasi dokter ini butuh peran orangtua asuh. Semua yang menjadi rekomendasi tim pakar harus diterapkan agar anak lepas dari status stunting. Maka orangtua asuh yang berperan mengawasi agar taat pada arahan dokter.
Heria menjelaskan, penanganan stunting perlu dilakukan antar OPD. Sementara pihaknya bertugas sebagai koordinator.
“Seperti Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan yang mengatur PMT,” sebutnya.
Kemudian peran Dinas Pekerjaan Umum dalam mendorong infrastruktur pendukung, Dinas Sosial, dan sebagainya.
Selain rencana program orangtua asuh, DP3AKB mulai menggelar kegiatan Bakti Stunting. Pegawai di lingkungan instansi ini menyumbang telur minimal 2 butir per orang setiap Jumat, lalu disumbangkan kepada anak stunting. MK-Salahudin
Redaktur : Munawir Sani