Operasi SAR di Perairan Natuna Dihentikan, Tim Belum Temukan Korban

56a1b72f-1938-4767-9483-4f18347027af

Petugas dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau data cuaca dan kondisi perairan terkait operasi pencarian dan pertolongan (SAR). (f: nang)

NATUNA (marwahkepri.com) – Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna resmi menghentikan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap dua warga Kecamatan Serasan yang dilaporkan hilang setelah melompat ke laut akibat kerusakan mesin dan kebocoran kapal di sekitar 2 nautical mile (nm) dari perairan Pulau Merundung, Kabupaten Natuna.

Keputusan penghentian operasi diambil setelah tujuh hari pencarian intensif yang melibatkan area pencarian hingga perairan Malaysia Timur dan Pontianak. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman, S.E., menyampaikan bahwa cuaca buruk yang tidak kunjung membaik menjadi salah satu faktor yang menghambat efektivitas pencarian.

Selama operasi, Tim SAR Gabungan telah melakukan pencarian melalui jalur laut dan udara, melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak, serta menyebarluaskan berita SAR secara masif. Namun, hingga hari ketujuh, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan kedua korban, Nugi Aldy (20) dan Agel (18), warga Kecamatan Serasan.

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terkhusus kepada pihak keluarga. Kami telah berupaya semaksimal mungkin dalam operasi pencarian ini,” ujar Abdul Rahman.

Penghentian operasi SAR ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, khususnya Pasal 27 huruf b dan Pasal 40 ayat 1 huruf b dan c. Dalam ketentuan tersebut, operasi pencarian dihentikan setelah tujuh hari tanpa tanda-tanda korban ditemukan atau setelah dinilai tidak efektif berdasarkan evaluasi teknis.

Meskipun operasi telah dihentikan, Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna akan tetap memantau perkembangan dan mencari informasi mengenai keberadaan kedua korban. Jika ditemukan tanda-tanda baru, operasi pencarian dapat diusulkan kembali.

Abdul Rahman juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi ini, termasuk TNI-Polri, Pos SAR Sintete, SROP, Bakamla, RAPI, dan masyarakat setempat yang telah mendukung pencarian maupun pemberian informasi.

“Meskipun hasilnya belum sesuai harapan, dedikasi dan kerja sama dari semua pihak sangat kami apresiasi,” tambahnya.

Operasi SAR ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di laut dan perlunya kewaspadaan dalam setiap perjalanan laut. MK-nang

Redaktur : Munawir Sani