Makan Malam Berujung Duka, Pengacara Tewas Ditembak OTK di Malam Tahun Baru

6774f646154f7

Jenazah Rusdy S Gany (49), pengacara yang tewas ditembak pada malam pergantian tahun tengah berada di rumah sakit Bhayangkara Polri Makassar untuk menjalani otopsi. Rabu, (1/1/2025).(KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.)

BONE (marwahkepri.com) –  Malam pergantian tahun baru yang seharusnya penuh suka cita berubah menjadi duka mendalam bagi keluarga pengacara Rusdy S. Gany (49). Rusdy tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) saat makan malam bersama keluarganya di kediaman mertuanya, Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 22.30 WITA.

Tragedi ini bermula saat keluarga sedang menikmati makan malam untuk menyambut tahun baru. Menurut Maryam (45), istri korban, suasana yang awalnya hangat mendadak berubah mencekam setelah terdengar suara letusan keras dari depan rumah.

“Saya sedang makan, tiba-tiba ada suara letusan. Suami saya langsung jatuh dengan darah di keningnya. Awalnya saya kira pecah pembuluh darah, tapi setelah diperiksa, ternyata ada luka tembak,” ujar Maryam di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar.

Maryam juga mengungkapkan bahwa sebelum letusan terdengar, sebuah minibus berhenti di depan rumah mereka. “Mesin mobil menyala, lampunya terang, jadi area di belakang mobil itu gelap. Saya sempat melihat ada pria turun dari mobil, tapi wajahnya tidak terlihat jelas,” katanya.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Lappariaja, namun nyawanya tidak terselamatkan. Jenazah Rusdy kini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar untuk proses otopsi.

Penyelidikan Polisi dan Dugaan Keterkaitan Kasus
Polres Bone segera membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus ini. Iptu Rayendra Muhtar, Kasi Humas Polres Bone, mengonfirmasi bahwa satu unit mobil mencurigakan terlihat di lokasi kejadian. “Setelah suara letusan, mobil tersebut langsung melaju kencang. Kami sedang memeriksa saksi, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi,” ujar Rayendra pada Rabu (1/1/2025).

Rusdy diketahui kerap menangani kasus-kasus besar sebagai pengacara. Menurut Maryam, kasus terakhir yang ditangani suaminya adalah sengketa penyerobotan lahan di Kabupaten Bone. Meski demikian, ia tidak yakin apakah pekerjaan suaminya terkait dengan penembakan tersebut.

“Saya tahu suami saya selalu sabar dan tidak pernah bermusuhan dengan siapa pun. Tapi pekan lalu kami ke Polres Bone untuk mendampingi klien dalam kasus sengketa lahan,” jelas Maryam.

Saksi mata Abdul, yang juga kerabat korban, menyebut peristiwa itu berlangsung cepat. “Tiba-tiba ada suara seperti ledakan. Kami panik melihat Rusdy jatuh bersimbah darah,” ungkapnya.

Seruan Keadilan dari Keluarga
Keluarga korban mendesak aparat hukum untuk segera mengungkap pelaku dan motif di balik penembakan ini. Polisi juga mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait peristiwa tersebut untuk melapor guna mempercepat proses pengungkapan kasus.

“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secepatnya,” tutup Iptu Rayendra. MK-komp

Redaktur : Munawir Sani