Pelaku Industri Rumahan di Air Raya Terima Bantuan dari Pemda Natuna

Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda didampingi kepala DP3AP2Kab menyerahkan bantuan kepada pelaku usah rumahan di Air Raya, Rabu 28 Agustus 2024.(Foto/Nang)
NATUNA (marwahkepri.com) – Belasan pelaku industri rumahan perempuan di kampung Air Raya, Kelurahan Bandarsyah, menerima bantuan dari pemerintah kabupaten Natuna, Rabu, 28 Agustus 2024.
Program ini diprakarsai oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Natuna.
Bantuan beraneka ragam peralatan masak sederhana tersebut diserahkan Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda, bertempat di gedung Posyandu kaling II Air Raya, Kecamatan Bunguran Timur.
Rodhial Huda mengatakan, meskipun bantuan diberikan sifatnya sederhana, namun sangat berarti bagi para pelaku usaha (kaum ibu-ibu) yang mengalami kekurangan peralatan.
“Jadi yang dibantu itu berupa barang berdasarkan kebutuhan mereka. Makanya setiap orang itu bantuannya berbeda-beda karena sesuai dengan permintaan mereka,” pungkasnya.
Rodhial berharap, kedepan, pemerintah harus lebih banyak memberikan bantuan kepada masyarakat apabila anggaran daerah memungkinkan.
Sebab kata dia, tugas utama pemerintah sebenarnya adalah mengurus kepentingan masyarakat dan memastikan kesejahteraan mereka.
“Seharusnya kita bisa memberikan lebih banyak bantuan agar perekonomian masyarakat dapat berkembang lebih baik,” tambahnya.
Dengan adanya perputaran uang di tengah masyarakat, ekonomi akan tumbuh dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan sosial secara keseluruhan.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Natuna, Sri Riawati, mengatakan, program ini telah ada sejak tahun 2017 bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Sampai tahun 2020 ada tiga desa yang kita bina sebagai desa percontohan, diantaranya Desa Tanjung, Desa Limau Manis dan Desa Ceruk,” ungkapnya.
Pandemi Covid-19 membawa dampak besar pada berbagai sektor, termasuk kerjasama antara pemerintah daerah dan kementerian. Akibat adanya wabah tersebut, sejumlah program kerjasama sempat terhenti.
Namun, Pemerintah Kabupaten Natuna memutuskan untuk tetap melanjutkan program pembinaan ini dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Natuna.
Sejak tahun 2020 hingga 2024, program pembinaan ini berfokus pada sejumlah desa, antara lain Desa Binjai, Sumedang, Air Lengit, Mekar Jaya, Teluk Buton, Pengadah, Pangkalan, dan Air Raya.
Tahap awal dari program ini dimulai dengan pemetaan sasaran di desa-desa tersebut, yang kemudian diikuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan pihak desa dan kelurahan setempat.
“Setelah menjadi binaan bersama, kita berikan bantuan dan pelatihan agar para pelaku usaha dapat naik kelas,” ujar Sri Riawati.
Menurutnya, setiap desa binaan rata-rata memiliki sekitar 10-15 pelaku usaha yang menerima bantuan. Bantuan tersebut disalurkan secara bertahap, sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat.
“Semoga dengan adanya bantuan ini, usaha mereka dapat berjalan lancar sehingga mampu meningkatkan ekonomi keluarga, memperkuat pemberdayaan perempuan, menurunkan angka perkawinan usia anak, dan mengurangi angka putus sekolah,” harapnya.
Kelanjutan program pembinaan ini, diharapkan desa-desa di Natuna dapat semakin berkembang dan mandiri, serta mampu mengatasi berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang ada.MK-nang
Redaktur : Munawir Sani