Menko Polhukam Resmikan Paguyuban Antiteroris Indonesia

Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto. (F: detik)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengumumkan pembentukan Paguyuban Anti Teroris Indonesia (PATI). Hadi berharap PATI dapat berkontribusi aktif dalam mendukung Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) untuk mengatasi ancaman terorisme.
“Hari ini juga kita kukuhkan Paguyuban Anti Teroris Indonesia (PATI). Kita harapkan paguyuban PATI juga memberikan kontribusi kepada BNPT terkait apa saja yang harus dilakukan oleh BNPT,” kata Hadi usai meresmikan Museum Penanggulangan Terorisme di Kompleks Perkantoran BNPT, Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/7/2024).
“Termasuk mitigasi, kemudian teknologi ancaman kekinian, sehingga BNPT siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,” tambahnya.
Hadi mengingatkan semua pihak bahwa semangat antikekerasan bukan hanya slogan, tetapi kewajiban dan pengingat untuk bertindak nyata.
“Saya berpesan bahwa gelorakan antikekerasan bukanlah slogan semata, tetapi sebuah kewajiban dan pengingat bagi kita untuk selalu bertindak. Pekerjaan ini bukanlah mudah, butuh keberanian, keuletan, kekuatan, dan kerjasama antar seluruh pihak agar menjalankan tugas ini dengan baik,” ujar Hadi.
“Mari kita terus bersatu padu, bergandeng tangan, dan bekerjasama mewujudkan Indonesia emas 2045,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, BNPT meresmikan Museum Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana yang berada di Kompleks Kantor BNPT, Citereup, Kabupaten Bogor, bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-14 BNPT.
Museum tersebut diresmikan oleh Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Mendagri Tito Karnavian, dan Kepala BNPT Komjen Mohammed Rycko Amelza Dahniel. Hadir dalam peresmian tersebut, Wakapolri Komjen Agus Andrianto, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan, serta tamu lainnya seperti imam besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar dan Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambutannya, Hadi mengapresiasi pembangunan museum penanggulangan terorisme di BNPT dan berharap museum ini menjadi pusat edukasi tentang bahaya terorisme serta pentingnya persatuan dan perdamaian.
“Museum ini tidak hanya menjadi tempat mengenang dan menghormati para pahlawan yang telah berkorban dalam perang melawan terorisme, tetapi juga sebagai pusat edukasi bagi masyarakat tentang bahaya terorisme dan pentingnya menjaga persatuan dan perdamaian,” kata Hadi.
“Saya berharap museum ini jadi sumber inspirasi untuk lebih memahami dan mengapresiasi pentingnya peran kita dalam menjaga keamanan dan kedamaian negara. Mari kita jadikan museum ini sebagai simbol komitmen dalam memerangi terorisme dan membangun Indonesia yang lebih aman, damai, dan sejahtera,” tutupnya.(mk/dtc)
Redaktur: Munawir Sani