Analisis Pengamat Pasar Uang: Rupiah Berpotensi Melemah Meski Sentimen Positif Pemilu

Analisis Pengamat Pasar Uang: Rupiah Berpotensi Melemah Meski Sentimen Positif Pemilu

(F: Ist)

Marwahkepri.com – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, memproyeksikan kemungkinan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan mendatang. Meskipun Pemilihan Presiden (Pilpres) satu putaran memberikan sentimen positif pada pasar keuangan Indonesia, Ariston menilai bahwa faktor utama yang masih mempengaruhi pergerakan rupiah adalah ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter Bank Sentral AS, atau The Fed.

Meski Pilpres satu putaran tidak mampu menguatkan rupiah, Ariston menyatakan bahwa efeknya tertutupi oleh ekspektasi terhadap kebijakan The Fed. Pada pekan ini, data inflasi bulan Januari, seperti Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI), menunjukkan hasil yang lebih baik dari prediksi. Meskipun penjualan ritel AS turun, ekspektasi pasar terhadap The Fed untuk menahan suku bunga acuan lebih lama memperkuat dolar AS.

Ariston memperkirakan bahwa pada awal pekan depan, indeks dolar masih akan menguat terhadap rupiah, terutama dengan menantikan data-data AS yang baru. Faktor kunci yang akan memengaruhi pergerakan dolar AS adalah rilis data ekonomi AS, termasuk data perumahan dan Purchasing Managers Index (PMI) yang akan dirilis pada Kamis malam.

Meskipun hasil rapat Bank Indonesia tidak diharapkan memberikan dampak signifikan pada rupiah karena tidak ada perubahan kebijakan, data current account mungkin dapat memberikan sentimen negatif jika menunjukkan penurunan. Ariston juga menyoroti isu perlambatan ekonomi global yang dapat memperkuat posisi dolar AS sebagai aset aman.

Ariston mengakhiri analisisnya dengan memproyeksikan bahwa peluang pelemahan rupiah masih terbuka, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya pembalikan arah. Dia memperkirakan rupiah berpotensi berada di kisaran level Rp 15.500 hingga Rp 15.700 per dolar AS. Pada perdagangan akhir pekan, rupiah ditutup stagnan di level Rp 15.623 per dolar AS setelah sebelumnya mengalami pelemahan sebesar 50 poin.(Mk/Tempo)