Tok! Pemerintah Pastikan Tak Ada Impor Beras Sepanjang 2026

IMG-20250616-WA0019-2048x1536

Bupati Natuna, Cen Sui Lan, didampingi Wakil Bupati Jarmin dan Ketua DPRD Rusdi, turun langsung memanen padi ladang di Desa Payak, Kecamatan Serasan Timur, Senin (16/6/2025). (f: nang)

JAKARTA – Pemerintah resmi memutuskan untuk tidak melakukan impor beras, baik beras konsumsi maupun beras industri, sepanjang tahun 2026. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Penetapan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2026 yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Jakarta Pusat.

Rapat tersebut turut dihadiri Menteri Pertanian yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman, serta perwakilan sejumlah kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Badan Pusat Statistik.

Usai rapat, Zulkifli Hasan tidak memberikan penjelasan panjang lebar dan menyerahkan pemaparan hasil keputusan kepada Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Tatang Yuliono. Tatang menegaskan bahwa untuk tahun 2026 tidak terdapat kuota impor beras sama sekali.

Menurut Tatang, baik beras untuk kebutuhan konsumsi maupun industri dipastikan tidak akan diimpor. Pemerintah memilih fokus menjaga pasokan dari produksi dalam negeri seiring capaian surplus beras nasional yang dinilai mencukupi kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, untuk komoditas lain, pemerintah masih membuka keran impor terbatas, khususnya untuk kebutuhan industri. Total impor komoditas industri pada 2026 ditetapkan sebesar 4,86 juta ton, yang mencakup gula industri, gula Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Kawasan Berikat (KITE KB), serta sejumlah komoditas lainnya.

Untuk gula, pemerintah menetapkan impor sebesar 3.124.394 ton untuk kebutuhan industri dan 508.360 ton untuk skema KITE KB. Namun, pemerintah menegaskan bahwa impor tersebut tidak ditujukan untuk konsumsi langsung masyarakat.

Keputusan menghentikan impor beras ini sejalan dengan rencana pemerintah mengumumkan swasembada beras dan jagung pada awal tahun 2026. Indonesia tercatat mengalami surplus produksi beras sebesar 4,7 juta ton.

Sepanjang Januari hingga Desember 2025, produksi beras nasional mencapai 34,77 juta ton atau meningkat 13,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, produksi jagung juga menunjukkan tren positif dengan capaian 16,55 juta ton atau naik 9,34 persen dibandingkan 2024.

Dengan capaian tersebut, pemerintah optimistis ketahanan pangan nasional semakin kuat dan tidak lagi bergantung pada impor beras pada tahun depan. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani