Al-Qur’an Ingatkan Bahaya Menimbun dan Menghitung Harta

1-3168516653

Ilustrasi. (pexel)

JAKARTA (marwahkepri.com) –  Kelimpahan harta kerap membuat manusia terlena hingga melupakan kewajiban spiritual dan sosial yang seharusnya dijalankan. Dalam ajaran Islam, sikap terlalu sibuk mengumpulkan dan menghitung harta diperingatkan sebagai perilaku yang dapat menumbuhkan kesombongan serta melalaikan kehidupan akhirat.

Peringatan tersebut termaktub dalam Surah Al-Humazah. Dalam surah itu dijelaskan bahwa harta dapat menipu pemiliknya hingga ia merasa seolah-olah akan hidup kekal karena kekayaannya.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Humazah ayat 1–9:

“Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam Neraka Hutamah…”

Surah ini menegaskan bahwa kesibukan menimbun harta tanpa orientasi kebaikan merupakan bentuk kelalaian yang serius di sisi Allah SWT. Menurut Tafsir Kemenag, perilaku tersebut mencerminkan ketamakan sekaligus mengaburkan kesadaran manusia terhadap tanggung jawab akhirat.

Orang yang menjadikan harta sebagai pusat hidupnya cenderung melupakan adab, merendahkan sesama, serta terjebak dalam sikap sombong. Padahal, dalam Islam, harta memiliki fungsi sosial untuk membantu dan menyejahterakan orang lain, bukan semata ditumpuk demi kepentingan pribadi.

Orang-orang yang merasa kekayaannya memiliki daya “mengabadikan” hidupnya diperingatkan dengan ancaman siksa yang berat. Mereka digambarkan akan dimasukkan ke dalam Neraka Hutamah, tempat azab yang membakar hingga ke hati dan ditutup rapat tanpa celah.

Pesan utama dari Surah Al-Humazah adalah agar manusia menempatkan harta sebagai sarana kebaikan, bukan sebagai tujuan hidup, serta senantiasa menjaga kerendahhatian dalam kehidupan. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani