Usaha Dapur Arang di Linau Air Batu Bantu Perekonomian Warga, Pembelian Kayu Mangrove Libatkan Masyarakat
LINGGA – Keberadaan dapur pembakaran kayu arang di Desa Tanjung Kelit, Dusun Linau Air Batu, Kecamatan Bakung Serumpun, membawa dampak positif bagi masyarakat setempat. Aktivitas produksi arang tersebut membuka peluang mata pencaharian baru bagi warga sekitar, terutama melalui sistem pembelian bahan baku langsung dari masyarakat.
Pemilik usaha menjelaskan bahwa kayu bakau atau mangrove yang digunakan berasal dari warga. Menurut masyarakat, pohon bakau yang berada di tanah milik mereka dianggap sebagai aset pribadi, sehingga dapat dimanfaatkan dan dijual kepada pengusaha arang.
“Kayu bakau itu kami beli dari masyarakat. Mereka menjual karena merasa pohon itu tumbuh di atas tanah milik mereka sendiri,” ujar pemilik usaha.
Usaha dapur arang ini mendapat respons positif dari warga karena memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga. Sejumlah masyarakat mengaku sangat merasakan manfaatnya, terutama dalam memenuhi kebutuhan harian.
Meski begitu, aktivitas usaha tetap berada dalam pengawasan koperasi setempat. Pengelola menegaskan bahwa mereka selalu mengikuti aturan dan arahan yang diberikan sebagai bentuk kehati-hatian dan menjaga keberlanjutan usaha.
“Kami tetap mengikuti pengawasan dari koperasi. Apa pun yang menjadi kekhawatiran bersama, kami perhatikan. Yang penting usaha ini bermanfaat bagi masyarakat,” ujar pengelola.
Dengan adanya usaha dapur arang tersebut, warga setempat kini memiliki alternatif pemasukan yang membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka, sembari tetap berada dalam pengawasan agar aktivitas pemanfaatan mangrove tetap terkendali. (mk)
