Apa Itu Bencana Hidrometeorologi yang Terjadi di Sumatra?
Hidrometeorologi. (f: meta)
SUMATERA (marwahkepri.com) – Sumatra Utara, Sumatra Barat, Aceh, dan sejumlah wilayah di Indonesia dilanda bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang diperparah oleh kerusakan lingkungan. Bencana ini mencakup banjir, tanah longsor, badai, dan kekeringan, yang terjadi akibat kombinasi faktor meteorologi seperti curah hujan tinggi, angin kencang, dan kelembapan udara, serta ulah manusia yang merusak lingkungan.
Eksploitasi sumber daya alam, perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan atau permukiman tanpa konservasi tanah dan air, serta kepadatan penduduk yang mengubah tekanan udara, meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana. Perubahan iklim global juga berperan dengan memengaruhi pola, durasi, dan sebaran curah hujan, sehingga memperburuk risiko hidrometeorologi.
Data terbaru menunjukkan, hujan deras di Aceh, Sumut, dan Sumbar beberapa hari terakhir telah menewaskan sedikitnya 90 orang, dengan puluhan lainnya masih hilang. Ribuan rumah rusak dan warga terpaksa mengungsi. Menurut BMKG, hujan deras tersebut dipicu oleh Siklon Tropis Senyar, yang berkembang dari Bibit Siklon Tropis 95B sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh dan Selat Malaka. Kondisi ini menyebabkan hujan lebat hampir setiap hari di wilayah Sumatra Utara, meningkatkan risiko banjir dan longsor.
Para ahli menekankan pentingnya pengembangan teknologi, pemantauan dan prediksi bencana, penyusunan tata ruang yang memperhatikan kerentanan wilayah, serta kampanye edukasi publik untuk pengurangan risiko bencana hidrometeorologi. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani
