Malaysia Nyaris Geser Indonesia sebagai Raja Otomotif ASEAN

JKT7_1KINERJA-OTOMOTIF-DIPREDIKSI-PULIH_MIFTAHULHAYAT-21

Deretan mobil baru di area distribusi pabrikan otomotif di Indonesia. (f: jawapos)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Posisi Indonesia sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara mulai terancam. Malaysia hampir menyalip Indonesia dalam penjualan kendaraan, meski keduanya sama-sama mengalami penurunan. Penurunan penjualan di Indonesia lebih tajam dibanding Malaysia, membuat jarak yang biasanya jauh kini semakin menyempit.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil secara wholesales sepanjang Januari–Oktober 2025 hanya mencapai 634.844 unit, turun 10,6 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 711.064 unit. Sementara penjualan retail tercatat 660.659 unit, turun 9,6 persen dibanding tahun sebelumnya yakni 731.113 unit.

Di sisi lain, Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) melaporkan Total Industry Volume (TIV) atau registrasi mobil baru pada Januari–Oktober 2025 mencapai 655.328 unit. Angka tersebut hanya turun 2 persen dari tahun sebelumnya, jauh lebih landai dibanding penurunan penjualan di Indonesia.

Perbandingan ini menunjukkan penurunan penjualan di Indonesia jauh lebih dalam. Pada 10 bulan pertama tahun 2025, penjualan mobil RI turun 10,6 persen, sedangkan Malaysia hanya turun 2 persen. Kondisi tersebut menyebabkan posisi Indonesia sebagai pemimpin pasar otomotif di ASEAN terancam direbut negara tetangga.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengingatkan pentingnya menjaga dominasi Indonesia sebagai pasar otomotif terbesar di kawasan. Menurutnya, jika Indonesia tidak lagi menjadi nomor satu, ekosistem industri otomotif dikhawatirkan akan berpindah ke negara lain.

“Image itu penting. Kalau nomor satu di Asia Tenggara bukan Indonesia lagi, nanti ekosistemnya khawatirnya pindah. Jadi penting sekali kita mempertahankan reputasi sebagai nomor satu di ASEAN,” ujarnya baru-baru ini.

Bob juga menegaskan bahwa industri otomotif memiliki dampak besar bagi perekonomian, mulai dari penyumbang pendapatan negara hingga penyedia lapangan kerja bagi jutaan orang. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani