Cloudflare Tumbang, Pakar Peringatkan Potensi ‘Kiamat Internet’
Ilustrasi logo Cloudflare. Gangguan pada layanan perusahaan ini menyebabkan internet global mengalami kelumpuhan di berbagai wilayah. (f: meta)
JAKARTA (marwahkepri.com) — Gangguan layanan internet terjadi secara luas setelah sistem Cloudflare mengalami kerusakan, memicu kekhawatiran soal rapuhnya infrastruktur digital dunia. Profesor ilmu komputer dari Brown University, Timothy Edgar, mengatakan insiden ini menjadi pengingat betapa besar ketergantungan manusia pada internet.
Dalam wawancara dengan New York Times, Edgar menilai gangguan pada satu perusahaan saja sudah cukup mengguncang stabilitas internet global. Cloudflare yang menangani sekitar 20% lalu lintas internet dunia dan memproses triliunan permintaan setiap hari memiliki peran vital dalam ekosistem digital.
Ia memperingatkan bahwa jika insiden serupa terjadi secara bersamaan pada beberapa perusahaan teknologi besar, dampaknya bisa jauh lebih buruk dan menyerupai “kiamat internet”. Edgar juga menyoroti minimnya kemampuan pemerintah dalam memastikan akuntabilitas perusahaan-perusahaan raksasa yang menopang layanan internet.
Selama tahun ini, beberapa gangguan besar sudah terjadi, termasuk pada Amazon Web Services dan layanan Microsoft. Pada 2024, kerusakan pada sistem CrowdStrike menyebabkan lumpuhnya sejumlah layanan publik di berbagai negara, termasuk bandar udara. MK-mun
Redaktur : Munawir Sani
