AS Tetap Jual F-35 ke Saudi Meski Israel Keberatan

trump-dan-mbs-berfoto-bersama-untuk-wartawan-di-gedung-putih-1763528635636_43

Trump dan MBS berfoto bersama untuk wartawan di Gedung Putih (Getty Images via AFP/CHIP SOMODEVILLA)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi menandatangani sejumlah kesepakatan strategis, termasuk penjualan jet tempur siluman F-35, dalam kunjungan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) ke Gedung Putih, Selasa (18/11). Penandatanganan kesepakatan tersebut berlangsung meski ada penolakan dari Israel.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Saudi akan membeli F-35 dengan kualitas terbaik, mengabaikan kekhawatiran Tel Aviv bahwa penjualan itu dapat mengikis keunggulan militer Israel di kawasan. Trump menyebut jet yang akan dikirimkan ke Saudi “cukup mirip” dengan model yang telah lebih dulu dijual ke Israel dan menegaskan bahwa kedua negara merupakan sekutu penting bagi Washington.

Organisasi Zionis Amerika (ZOA) menyampaikan keberatan keras atas rencana penjualan tersebut. ZOA menilai langkah itu dapat melemahkan keunggulan militer Israel dan menempatkan teknologi sensitif AS di tangan pihak yang berpotensi bertentangan dengan kepentingan Washington. Mereka juga mengutip aturan 22 US Code 2776(h) yang mewajibkan AS menjaga superioritas militer Israel di kawasan.

Laporan menyebutkan bahwa jumlah F-35 yang direncanakan untuk dijual ke Saudi mencapai 48 unit, melebihi armada yang dimiliki Israel saat ini. Pemerintah AS selama ini mempertimbangkan penjualan senjata canggih ke negara-negara Teluk, tetapi biasanya tetap membatasi transfer kemampuan tempur demi mempertahankan keunggulan Israel.

Dalam pernyataannya, Gedung Putih mengumumkan bahwa AS dan Saudi juga menandatangani perjanjian energi nuklir sipil, paket penjualan pertahanan besar, dan kerja sama di sektor mineral penting. Perjanjian Pertahanan Strategis AS-Saudi (SDA), yang diteken langsung Trump dan MBS, akan memudahkan perusahaan pertahanan AS beroperasi di Saudi serta memperkuat komitmen kedua negara untuk meningkatkan keamanan regional.

Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, menyebut SDA menandai komitmen kuat untuk memperdalam kemitraan strategis dan memajukan stabilitas global. Paket penjualan senjata yang disetujui Trump juga mencakup pembelian sekitar 300 tank buatan AS.

Selain itu, deklarasi bersama mengenai energi nuklir sipil merinci landasan kerja sama jangka panjang bernilai miliaran dolar antara kedua negara dengan standar nonproliferasi yang ketat. Perusahaan AS akan menjadi mitra utama Saudi untuk proyek nuklir sipil tersebut.

Dalam pertemuannya dengan Trump, Pangeran Mohammed bin Salman menyatakan bahwa Saudi akan meningkatkan nilai investasinya di AS menjadi US$ 1 triliun, jauh meningkat dari sebelumnya sebesar US$ 600 juta. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani