Upacara 17 Hari Bulan di Lapas Batam Teguhkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara bagi Warga Binaan dan Petugas

ebaa8c75-c9a2-4e5d-a1d3-09afaabd4904

Petugas dan warga binaan Lapas Batam mengikuti Upacara 17 Hari Bulan dengan khidmat di lapangan utama, Senin (17/11/2025) (f: hum)

BATAM (marwahkepri.com) – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Batam melaksanakan Upacara 17 Hari Bulan di lapangan utama yang diikuti oleh seluruh petugas serta warga binaan dari Blok A. Upacara berlangsung tertib dan penuh khidmat, mencerminkan suasana penuh semangat kebangsaan di lingkungan pemasyarakatan.

Pada kesempatan tersebut, Kalapas Batam Yosafat Rizanto menyampaikan amanat yang menekankan pentingnya memperkuat kembali kesadaran berbangsa dan bernegara di tengah berbagai tantangan kehidupan. Dalam amanatnya, ia menegaskan bahwa kecintaan terhadap Indonesia tidak hanya diwujudkan melalui kata-kata, tetapi melalui sikap, perilaku, dan tanggung jawab setiap individu.

“Sebagai anak bangsa, kita memiliki kewajiban yang sama: menjaga kehormatan negara ini. Kesadaran berbangsa dan bernegara bukan hanya milik mereka yang berada di luar tembok pemasyarakatan. Di tempat inilah, justru nilai kecintaan kepada tanah air harus semakin dibangun. Karena bangsa yang besar lahir dari rakyat yang memiliki kesadaran kuat tentang siapa dirinya dan apa yang harus dijaga,” ujarnya.

Kalapas Batam menegaskan bahwa warga binaan, meskipun sedang menjalani pembinaan, tetap merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki peran dan masa depan.

“Kalian adalah warga negara Indonesia yang hak dan martabatnya tetap dihormati. Tugas kalian hari ini adalah memperbaiki diri, menata kembali langkah, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai bagian dari bangsa yang besar. Ketika kelak kalian kembali ke tengah masyarakat, bawalah nilai ini: bahwa Indonesia membutuhkan kalian menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sadar, dan lebih bertanggung jawab,”ungkapnya.

Pesan tersebut menjadi pengingat bahwa patriotisme tidak dibatasi keadaan. Sebaliknya, rasa cinta tanah air justru semakin bermakna ketika dijadikan kompas untuk memperbaiki diri.

Upacara ditutup dengan doa bersama, memohon keselamatan bagi bangsa dan negara serta kelancaran seluruh tugas pemasyarakatan. Melalui kegiatan ini, Lapas Batam meneguhkan komitmennya untuk menanamkan nilai nasionalisme dan membentuk warga binaan yang berkesadaran kebangsaan tinggi. MK-mun

Redaktur : Munawir Sani