Zohran Mamdani Terpilih Jadi Wali Kota New York, Rama Duwaji Jadi ‘First Lady’ Termuda dan Muslim Pertama

rama-duwaji-zohran-mamdani-1751883501656

Zohran Mamdani bersama sang istri, Rama Duwaji (Foto: dok. Instagram)

NEW YORK(marwahkepri.com) — Kota New York resmi mencatat sejarah baru setelah Zohran Mamdani terpilih sebagai Wali Kota New York City. Politisi muda berusia 34 tahun dari Partai Demokrat itu menjadi wali kota Muslim pertama sekaligus pemimpin pertama berdarah Asia Selatan yang lahir di Afrika.

Kemenangannya disambut antusias warga New York usai perolehan suaranya jauh mengungguli dua kandidat lain dalam pemilihan yang digelar pekan ini. Ia diprediksi menggantikan Eric Adams, wali kota petahana dari Partai Demokrat yang mundur awal tahun lalu.

Selain sosok Mamdani, perhatian publik juga tertuju pada istrinya, Rama Duwaji, yang kini menyandang gelar ‘first lady’ termuda dalam sejarah New York di usia 28 tahun.

Kisah Cinta di Balik Kemenangan

Pasangan ini bertemu melalui aplikasi kencan Hinge pada tahun 2021, tak lama setelah Zohran terpilih sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York. Hubungan keduanya berlanjut hingga pernikahan yang digelar di Balai Kota New York pada awal 2025.

Namun kebahagiaan mereka sempat terusik ketika foto-foto pernikahan tersebar luas dan Rama menjadi sasaran komentar warganet. Mamdani langsung membela sang istri lewat pernyataan di media sosial.

“Rama bukan hanya istriku. Dia seniman luar biasa yang pantas dikenal dengan caranya sendiri. Kamu bisa mengkritik pandanganku, tapi tidak keluargaku,” tulisnya.

Rama Duwaji, Seniman Muda Keturunan Suriah

Rama Duwaji lahir di Texas dan memiliki darah Suriah-Amerika. Ia menempuh pendidikan di Virginia Commonwealth University School of the Arts di Qatar, lalu melanjutkan studinya di Richmond, Amerika Serikat.

Kini, Rama berkarier sebagai ilustrator dan animator yang berbasis di Brooklyn, New York. Karya-karyanya pernah tampil di BBC, The New Yorker, dan Vogue.

Salah satu karya paling terkenalnya adalah logo kampanye Zohran Mamdani yang identik dengan kombinasi warna kuning, merah, dan biru Demokrat, yang kini menjadi ciri khas visual politik Mamdani.

Selain ilustrasi, Rama juga dikenal membuat karya keramik dengan pesan sosial dan politik, termasuk kritik terhadap agresi Israel di Gaza serta isu-isu kemanusiaan di Timur Tengah.

“Aku menciptakan karya berdasarkan pengalaman pribadi dan hal-hal yang aku pedulikan. Komunitas yang terbentuk dari karya seni itu tumbuh secara alami, baik di dunia nyata maupun online,” ujarnya dalam wawancara dengan majalah YUNG pada April lalu. MK-mun

Redaktur : Munawir Sani