Prabowo dan Ignasius Jonan Bahas Banyak Hal di Istana, Termasuk Kereta Cepat

Screenshot-2025-11-04-at-063816-2285688894

Ignasius Jonan (kiri) saat berdiskusi dengan Presiden Prabowo (kanan) (Instagram/@ignasius.jonan)

JAKARTA(marwahkepri.com) – Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (3/11/2025). Pertemuan yang berlangsung sejak sore hingga menjelang malam itu berlangsung hangat dan membahas sejumlah isu strategis nasional.

Prabowo mengatakan, pertemuan tersebut merupakan ajang tukar pikiran dengan Jonan yang ia sebut sebagai salah satu tokoh bangsa. “Ya, saya tukar menukar pandangan. Beliau saya kira tokoh bangsa. Jadi saya senang bertemu dan tukar pandangan dalam banyak hal,” ujar Prabowo saat ditemui di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Presiden juga membenarkan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh turut menjadi salah satu topik dalam pembicaraan. “Ya, kita bicarakan (Kereta Cepat),” kata Prabowo singkat.

Sementara itu, Ignasius Jonan menyampaikan bahwa pertemuan tersebut tidak secara khusus membahas Kereta Cepat. Mantan Dirut PT KAI itu mengatakan, diskusi lebih difokuskan pada program-program pemerintahan dan kebijakan publik.

“Saya nggak tahu ya. Kalau soal Whoosh, beliau nggak nanya ke saya pandangannya. Beliau punya kebijakan sendiri mengenai hal itu,” kata Jonan seusai pertemuan.

Jonan menilai secara operasional proyek Kereta Cepat sudah berjalan baik. Namun, ia enggan berkomentar lebih jauh terkait urusan keuangan dan pembiayaan. “Kan secara operasional bagus. Kalau yang lain-lain, tanya beliau (Prabowo) sendiri. Soal utangnya dan lain-lain nggak dibahas,” ujarnya.

Jonan menegaskan dirinya kini sudah pensiun dari urusan transportasi dan tak lagi ingin terlibat dalam perdebatan publik mengenai proyek tersebut. “Saya sudah pensiun, nggak sampaikan pendapat lah,” tambahnya.

Meski begitu, Jonan mengapresiasi kepemimpinan Prabowo, terutama dalam hal diplomasi luar negeri, penguatan BUMN, serta kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial. “Kami berdiskusi tentang program-program beliau, dan saya bersyukur beliau mau mendengarkan dan menerima beberapa masukan,” pungkasnya. MK-dtc

Redaktur : MUnawir Sani