Pemkab Natuna Salurkan Pupuk Subsidi Tahap Kedua Tahun 2025, Sekda Boy: Petani Harus Gunakan Sesuai Ketentuan

IMG-20251103-WA00151-696x313

Sekda Natuna H. Boy Wijanarko Varianto, SE, bersama jajaran DKPP, perwakilan Kejaksaan Negeri Natuna, PT Pupuk Indonesia, dan kelompok tani usai penyaluran pupuk bersubsidi tahap kedua tahun 2025 di Gudang Pupuk DKPP Natuna, Senin (3/11/2025). (f: nang)

NATUNA (marwahkepri.com) — Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kembali menyalurkan pupuk bersubsidi tahap kedua tahun anggaran 2025, Senin (3/11/2025), di Gudang Pupuk DKPP Natuna, Jalan Imam Hasanudin, Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, H. Boy Wijanarko Varianto, SE, mewakili Bupati Natuna. Turut hadir sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kadis Ketenagakerjaan, perwakilan Kejaksaan Negeri Natuna, PT Pupuk Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, Bank BRI Cabang Ranai, serta kelompok tani dari berbagai kecamatan.

Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian, Wan Syazali, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi petani serta memperkuat ketahanan pangan daerah.

“Hari ini kita menyalurkan pupuk subsidi tahap kedua sebanyak 3,55 ton Urea dan 75,1 ton NPK untuk petani di enam kecamatan. Ini lanjutan dari tahap pertama yang telah disalurkan pada April dan Mei lalu,” ujar Syazali.

Pada tahun 2025, Kabupaten Natuna mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebesar 50 ton Urea dan 226 ton NPK Phonska, jumlah terbanyak kedua di Provinsi Kepulauan Riau setelah Kabupaten Bintan. Selain pupuk subsidi dari pemerintah pusat, Pemda juga menyalurkan 36 ton pupuk NPK dan 44,05 ton kapur dolomit melalui APBD 2025 sebagai dukungan peningkatan kualitas lahan pertanian.

Program ini mencakup 18 kecamatan, mulai dari Bunguran Timur hingga wilayah kepulauan seperti Pulau Laut, Subi, dan Serasan Timur. Kecamatan Bunguran Batubi menjadi penerima kuota terbesar, yakni 6 ton pupuk NPK.

Data DKPP menunjukkan tren positif dalam sektor pertanian Natuna. Produksi tanaman pangan meningkat dari 1.158 ton (2023) menjadi 1.231 ton (2025), sementara hortikultura naik signifikan dari 470 ton menjadi 1.183 ton pada periode yang sama.

Perwakilan PT Pupuk Indonesia cabang Pekanbaru, Vandika Dwi Reganata, mengapresiasi Natuna sebagai daerah dengan penyaluran pupuk subsidi terbaik kedua di Kepri. Ia juga menyampaikan kabar baik bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah menurunkan harga eceran pupuk bersubsidi sebesar 20% untuk tahun depan, sehingga petani dapat membeli pupuk dengan harga lebih terjangkau:

  • Urea: Rp1.800/kg atau Rp90.000/karung

  • NPK Phonska: Rp1.840/kg atau Rp92.000/karung

  • Pupuk organik: Rp640/kg

Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Natuna melaporkan bahwa sekitar 1.900 petani telah terdaftar dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan, dengan lima petani sudah menerima santunan sebesar Rp42 juta per orang.

Sekda H. Boy Wijanarko Varianto, SE, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh petani yang telah berperan menjaga ketahanan pangan daerah.

“Sektor pertanian adalah pondasi ekonomi dan ketahanan pangan daerah. Pemerintah akan terus mendukung petani, baik melalui subsidi pupuk, bantuan sarana produksi, maupun perlindungan sosial,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar penyaluran pupuk subsidi digunakan sesuai ketentuan agar tepat sasaran.

Selain itu, Sekda menyebut bahwa usulan kebutuhan pupuk tahun 2026 telah diterima dengan rincian 199,15 ton NPK, 45,25 ton Urea, dan 150,48 ton pupuk organik untuk pengajuan alokasi mendatang.

Kegiatan ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, perusahaan pupuk, dan petani dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Dengan dukungan berkelanjutan, Natuna diharapkan mampu menjadi daerah yang mandiri pangan dan berdaya saing tinggi di sektor pertanian. MK-nang

Redaktur : Munawir Sani