Coffee Morning bersama Danlanal Ranai, Dari Nelayan Kecil hingga Pemimpin di Ujung Utara Negeri

4a082524-b77d-4f4a-b27b-1236c96607ef

Komandan Lanal Ranai, Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan, S.IP., P.S.C dalam coffee morning pertama bersama jurnalis Natuna, Jumat (31/10/2025). (Foto: nang)

NATUNA (marwahkepri.com) – Cuaca pagi Jumat (31/10/2025) begitu bersahabat. Di halaman Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ranai, puluhan jurnalis berkumpul di bawah rindangnya pepohonan ketapang. Cangkir-cangkir kopi mengepulkan uap tipis. Suasana santai, hangat, dan akrab.

Itulah Coffee Morning perdana Komandan Lanal Ranai, Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan, S.IP., P.S.C., sejak dua bulan bertugas di Natuna. Bukan jumpa pers formal, melainkan silaturahmi penuh tawa dan cerita.

“Saya ingin kita saling mengenal, karena selama dua bulan ini belum sempat bertemu langsung dengan rekan-rekan media,” ujar Ady membuka pertemuan dengan senyum lebar.

Lulusan Akademi Angkatan Laut Angkatan 45 itu lahir di Pemangkat, Kalimantan Barat, dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang pegawai negeri, ibunya ibu rumah tangga. Masa kecilnya dihabiskan di tepi pantai, membantu kakek dan nenek yang tinggal di kampung nelayan.

“Saya dulu juga pernah jadi nelayan waktu SD, jadi saya tahu betul bagaimana rasanya menghadapi ombak besar,” katanya sambil tertawa kecil.

Bagi Ady, laut bukan sekadar tempat bertugas, tetapi ruang hidup yang membentuk ketangguhan. Sejak kecil ia terbiasa bangun pagi, aktif di sekolah, bahkan mewakili sekolahnya dalam lomba cerdas cermat tingkat nasional. Saat SMP, ia dipercaya menjadi ketua OSIS.

“Dari kecil saya sudah belajar memimpin,” ujarnya.

Kesempatan besar datang ketika ia mendengar tentang SMA Taruna.

“Waktu itu saya tertarik karena semuanya gratis,” kenangnya.

Ia menempuh tes di Singkawang, dan dari puluhan peserta, hanya dua yang lolos ke Pontianak. Dari sana, langkahnya berlanjut ke Magelang, tempat pendidikan militer yang menempanya menjadi perwira laut.

Kariernya pun berlayar jauh—dari berbagai penugasan di daerah, hingga pernah menjabat Komandan Lanal Maumere dan bertugas di jajaran Pangkoarmada RI. Kini, ombak membawanya ke Natuna, pulau perbatasan yang menjadi garda strategis pertahanan maritim Indonesia.

“Lanal Ranai ini punya tiga tugas utama, dukungan operasi tempur, administrasi, dan logistik bagi operasional TNI AL di wilayah perbatasan. Karena itu kita menempatkan pos-pos di beberapa pulau,” katanya.

Namun pagi itu bukan hanya tentang strategi militer. Lebih dari itu, Ady ingin mempererat hubungan antara TNI AL dan insan pers Natuna. Ia bahkan mengaku memiliki ketertarikan pada dunia jurnalistik.

“Sekarang semua ilmu ada di Google. Tinggal mau belajar atau tidak, saya berharap rekan-rekan ketua organisasi pers bisa membantu membimbing anggotanya dalam menulis dan menjaga etika pemberitaan,” tambahnya.

Tiga organisasi wartawan hadir dalam kegiatan tersebut: Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Persatuan Jurnalis Natuna (PJN), dan Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI).

Ketua PJN menyampaikan apresiasi atas undangan tersebut.

“Kami berterima kasih kepada Danlanal Ranai. Ini bentuk keterbukaan dan sinergi yang baik. Kami siap ikut membangun Natuna lewat pemberitaan positif,” ujarnya. We MK-nang

Redaktur: Munawir Sani