Bos Facebook Ramalkan Smartphone Tidak laku Lagi, Diganti Dengan Ini

mark-zuckerberg

Ini Tim Megabintang AI Bentukan Zuckerberg untuk Libas ChatGPT. Foto: REUTERS/Laure Andrillon

JAKARTA (marwahkepri.com) – Dunia digital tengah bersiap menuju babak baru. Setelah dua dekade didominasi oleh smartphone, kini Mark Zuckerberg — pendiri Facebook dan CEO Meta — yakin bahwa kacamata pintar akan menjadi platform komputasi utama berikutnya yang mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia.

Menurut Zuckerberg, pergeseran ini tidak akan serta-merta menghapus smartphone, melainkan menggeser pusat aktivitas digital manusia dari genggaman tangan ke pandangan mata.

“Saya pikir kacamata akan menjadi platform komputer besar berikutnya. Tapi setiap platform baru tidak serta-merta menggantikan yang lama,” ujar Zuckerberg dalam wawancara dengan The Verge.

Ia mencontohkan bahwa meski ponsel telah menggantikan banyak fungsi komputer, laptop dan PC masih tetap digunakan hingga kini. Hal yang sama, katanya, akan terjadi dengan smartphone saat kacamata pintar mulai populer.

“Dalam beberapa tahun mendatang, orang masih memiliki ponsel, tapi akan lebih sering berada di saku karena mereka melakukan lebih banyak hal melalui kacamata,” tambahnya.

Visi Meta: Dunia Tanpa Layar, Interaksi Lebih Alami

Pernyataan Zuckerberg tak lepas dari ambisi Meta untuk memimpin era baru komputasi berbasis realitas campuran (augmented reality / AR). Melalui lini produk Meta Ray-Ban Display, perusahaan teknologi itu mencoba mengembalikan “kehadiran sosial” yang hilang akibat ketergantungan layar smartphone.

“Janji kacamata pintar adalah mengembalikan rasa kehadiran yang kita miliki dengan orang lain. Saya pikir kita kehilangan hal itu dengan ponsel,” ujar Zuckerberg saat peluncuran produk tersebut.

Dengan kacamata pintar, pengguna tak perlu lagi menunduk menatap layar. Mereka bisa berkomunikasi, merekam, menerima pesan, hingga menavigasi dunia digital tanpa mengalihkan pandangan dari realitas di depan mata.

Potensi Pasar: Dari Pengguna Kacamata ke Pengguna AR

Zuckerberg menilai, potensi adopsi teknologi ini sangat besar. Saat ini ada lebih dari dua miliar orang di dunia yang memakai kacamata, sehingga ia percaya transisi ke kacamata pintar akan lebih cepat dibandingkan peralihan dari ponsel konvensional ke smartphone di awal 2010-an.

“Seiring waktu, mereka yang tidak memakai kacamata pun akan mulai menggunakannya karena nilai tambahnya tinggi,” ucapnya optimistis.

Meskipun adopsi massal masih memerlukan waktu, terutama terkait harga, daya tahan baterai, dan privasi pengguna, arah masa depan yang dibayangkan Zuckerberg menunjukkan satu hal: era pasca-smartphone sedang mendekat, dan kacamata pintar bisa menjadi pintu gerbang menuju dunia digital yang lebih alami dan terintegrasi. MK-mun

Redaktur : Munawir Sani