Kapal Kayu Terbakar di Perairan Tanjung Sauh, Seluruh ABK Hilang

kkmk

Sebuah kapal motor berbahan kayu tanpa nama dilaporkan terbakar di perairan Selat Riau, tepatnya di depan Perairan Tanjung Sauh, Batam, pada Kamis (23/10/2025). (Foto: PLP Tanjung Uban)

BATAM (marwahkepri.com) – Sebuah kapal motor berbahan kayu tanpa nama dilaporkan terbakar di perairan Selat Riau, tepatnya di depan Perairan Tanjung Sauh, Batam, pada Kamis (23/10/2025) dini hari. Hingga kini, seluruh anak buah kapal (ABK) belum ditemukan.

Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjunguban, Sugeng Riyono, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran tersebut sekitar pukul 05.00 WIB.

“Informasi awal yang kami terima menyebut kapal kayu tanpa nama itu mulai terbakar sekitar pukul 04.30 WIB,” ujar Sugeng.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Kapal Negara (KN) Sarotama P.112 bersama KN 547 dan KN 546 dari Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban langsung bergerak menuju lokasi kejadian.

Sekitar pukul 05.45 WIB, KN Sarotama tiba di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman bersama kapal tugboat Transco Dara.

“Upaya pemadaman berhasil dilakukan, dan api berhasil dipadamkan pada pukul 06.45 WIB,” jelas Sugeng.

Namun, tak lama setelah api padam, kapal kayu tersebut tenggelam ke dasar laut di perairan Selat Riau.

“Saat proses pemadaman hingga kapal tenggelam, tidak ditemukan satu pun kru di atas kapal,” tambahnya.

Hingga Kamis pagi, tim PLP Tanjunguban bersama sejumlah kapal di sekitar lokasi masih melakukan pencarian terhadap para ABK.

Koordinasi juga dilakukan melalui radio VHF Channel 16 dengan beberapa kapal yang beroperasi di sekitar area kejadian, seperti SPOB Wijaya Kusuma 2, SPOB Wijaya Kusuma 3, SPOB Sultan Samudra, MT Meditran, dan MT Aerosea Cayalina.

“Kami berkoordinasi untuk mencari informasi tambahan mengenai keberadaan awak kapal, namun sejauh ini belum ada hasil,” kata Sugeng.

Dari hasil penyisiran di sekitar lokasi kebakaran, petugas menemukan satu drum berisi bahan bakar jenis Pertamax yang diduga merupakan muatan kapal.

“Muatan kapal tanpa nama yang bisa diamankan oleh tim kami hanya satu drum berisi bahan bakar jenis Pertamax,” jelas Sugeng.

Pihak PLP Tanjunguban kini masih berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengidentifikasi asal kapal, pemilik, serta mencari informasi keberadaan para awak yang hilang.

“Kami juga mengimbau nelayan dan kapal yang melintas di sekitar perairan Selat Riau agar segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan ABK kapal tersebut,” pungkasnya. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani