Suara Rakyat Dumai Menggema: “Hentikan Bom Waktu Kilang Tua!”

Ketua MPPS Agoes Budiyanto menyampaikan pidato berisi gugatan dan harapan di depan Kantor PT KPI RU II Dumai pada Senin (20/10/25) F: dok. MPPS
DUMAI (marwahkepri.com) – Aksi unjuk rasa yang digelar Majelis Persekutuan Pemuda Melayu Serumpun (MPPS) di depan Kantor PT KPI RU II Dumai pada Senin (20/10/25) berlangsung tertib namun penuh antusiasme yang berkobar. Massa kembali menegaskan tuntutan utama mereka: peremajaan total atau rebuilding kilang yang telah beroperasi lebih dari setengah abad dan dianggap sebagai ancaman keselamatan.
Dalam orasinya di tengah-tengah massa, Ketua MPPS Agoes Budiyanto menyampaikan pidato berisi gugatan dan harapan. Menurut Agoes Kilang Dumai adalah kebanggaan bangsa tapi kini menjadi ancaman bagi rakyat di sekitarnya. Usianya lebih dari 50 tahun dan setiap tahun hanya disuntik dengan perawatan timbal sulam. Sampai kapan? Apakah harus ada korban jiwa baru sadar bahwa nyawa manusia lebih mahal dari minyak mentah? Hari ini kami dan suara hati masyarakat Dumai menyerukan kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto untuk segera melakukan peremajaan total dan pembangunan kembali Kilang RU II Dumai.”
“Kami tidak menolak industri, kami menginginkan kemajuan bangsa tapi kami menolak ketidakpedulian terhadap keselamatan masyarakat. Kami ingin kilang yang modern, aman dan ramah lingkungan bukan kilang yang usang, berisiko dan menakutkan. Dari kami untuk Indonesia, selamatkan Kilang Dumai,” serunya yang disambut yel-yel bersemangat dari massa demo.
Pidato tersebut berhasil memicu sorak-solidaritas dari massa yang hadir. Agoes menutup orasinya dengan penegasan: “Sekali lagi kami tegaskan, kami datang dengan damai tapi kami akan terus bersuara sampai suara kami dijawab oleh Pak Prabowo.”
Aksi ini merupakan kelanjutan dari peringatan yang telah disampaikan MPPS sebelumnya. Seperti diberitakan, mereka mengkhawatirkan kilang tua tersebut sebagai “bom waktu” pascaserangkaian insiden kebakaran dan ledakan dalam dua tahun terakhir. Surat pemberitahuan aksi pun telah resmi disampaikan kepada Kapolres Dumai pada Selasa (15/10/25) lalu.
Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai yang diresmikan Presiden Soeharto pada 9 September 1971 ini, hingga hari ini masih menjadi salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia. Nasib kilang tua ini kini menjadi perhatian publik, menunggu respons dari Pemerintah Pusat sesuai desakan ribuan suara yang berkumpul di depan gerbangnya hari ini. MK-r
Redaktur: Munawir Sani