Aliansi BEM Lingga Gelar Aksi Nyata Peduli Lingkungan, Tanam 400 Bibit Mangrove di Mepar dan Tanjung Buton

IMG-20251018-WA0011

Lingga (marwahkepri.com) – Semangat hijau menggema dari generasi muda Lingga. Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Lingga menggelar kegiatan sosialisasi lingkungan dan gerakan penanaman mangrove di Cafe & Resto Mading, Sabtu (18/10/2025). Aksi ini menjadi bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap pelestarian ekosistem pesisir di Bunda Tanah Melayu.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perikanan dan Kelautan, Danramil Daik, Polsek Daik, Kepala Desa Mepar, serta perwakilan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Lingga.

Dalam kesempatan itu, Ikhlas Asrinof, S.Si, Penyuluh Lingkungan Hidup DLH Lingga yang bertindak sebagai narasumber, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menjaga kelestarian alam, khususnya di wilayah pesisir.

“Melalui kegiatan penanaman mangrove ini, mahasiswa telah menunjukkan langkah konkret dalam menanggulangi kerusakan lingkungan. Mangrove memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, menahan abrasi, serta melindungi wilayah pesisir dari erosi,” ujar Ikhlas.

Ia menambahkan, penebangan liar yang masih terjadi di beberapa titik hutan mangrove menjadi ancaman serius terhadap keberlanjutan ekosistem laut dan pesisir.

“Gerakan penghijauan yang diinisiasi oleh adik-adik mahasiswa ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa generasi muda Lingga memiliki kesadaran ekologis yang tinggi dan ikut berperan dalam menyelamatkan lingkungan,” tutupnya.

Usai sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman 400 bibit mangrove yang melibatkan DLH, Dinas Perikanan dan Kelautan, Babinsa Daik, Bhabinkamtibmas Polsek Daik, serta Kepala Desa Mepar. Penanaman dilakukan di dua titik lokasi, yakni kawasan pesisir Tanjung Buton dan Pulau Mepar.

Sementara itu, Ketua Aliansi BEM Kabupaten Lingga menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral mahasiswa terhadap keberlanjutan lingkungan hidup di daerah.

“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa bukan hanya bicara teori di kampus, tapi juga turun langsung memberikan kontribusi nyata untuk bumi. Penanaman mangrove ini menjadi simbol kepedulian dan komitmen kami terhadap lingkungan,” ungkapnya.

Aksi penanaman mangrove tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, karena menjadi contoh sinergi antara mahasiswa, pemerintah daerah, aparat, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam. Gerakan ini diharapkan dapat berkelanjutan di wilayah pesisir lainnya di Kabupaten Lingga. (mk/willy)