Purbaya: Utang Rp9.138 Triliun Masih Aman, yang Penting Ekonominya Kuat

IMG_7678

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/9/2025). (Foto: detik)

BOGOR(marwahkepri.com) — Di tengah sorotan publik terhadap angka utang pemerintah yang mencapai Rp9.138,05 triliun per Juni 2025, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa posisi utang Indonesia masih dalam kategori aman dan terkelola dengan hati-hati.

Menurutnya, angka utang tersebut setara dengan 39,86% terhadap produk domestik bruto (PDB), jauh di bawah batas maksimal 60% sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

“Dari sisi rasio terhadap PDB, posisi kita masih aman. 39% itu termasuk rendah jika dibandingkan dengan standar internasional,” ujar Purbaya dalam Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

Ia menekankan bahwa persepsi publik terhadap utang negara perlu dilihat dalam konteks ekonomi secara keseluruhan, bukan sekadar dari besaran nominal. Menurutnya, negara dengan PDB besar tentu memiliki kapasitas lebih tinggi untuk menanggung dan membayar utang.

“Ukuran keamanan utang tidak bisa hanya dilihat dari angka totalnya. Harus dibandingkan dengan kekuatan ekonomi dan kapasitas fiskal kita,” jelasnya.

Purbaya memastikan kebijakan penerbitan utang akan terus dijaga agar tidak menimbulkan beban fiskal berlebihan. Pemerintah, katanya, akan lebih fokus pada strategi peningkatan penerimaan negara melalui optimalisasi pajak dan efisiensi belanja.

“Ke depan, kita akan menekan penerbitan utang seminimal mungkin. Kalau pun harus berutang, penggunaannya harus efisien dan bebas kebocoran,” tegasnya.

Langkah hati-hati ini menjadi bagian dari upaya menjaga kredibilitas fiskal Indonesia di mata investor dan lembaga pemeringkat internasional. Pemerintah juga berkomitmen menjaga keseimbangan antara kebutuhan pembiayaan pembangunan dengan stabilitas ekonomi jangka panjang. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani