Di Depan Ketua PWI Kepri Saibansah, BP Batam Bongkar 5 Proyek Raksasa Pemicu Investasi Baru

0810_ngopi-pagi-bp-batam_2025

Ketua PWI Kepri Saibansah Dardani saat mendampingi Kepala BP Batam H. Amsakar Achmad, bersama Wakilnya Li Claudia Chandra, ngopi bareng wartawan, Selasa, 7 Oktober 2025 di Kopi Boemi, Batam Center. (Foto: Adil)

BATAM  (marwahkepri.com) – Masa depan Batam sebagai magnet investasi dan pusat penciptaan lapangan kerja baru mulai terkuak. Dalam pertemuan santai tapi strategis, Kepala BP Batam H. Amsakar Achmad dan Wakil Kepala Li Claudia Chandra membocorkan ambisi besar BP Batam untuk merevitalisasi lima kawasan kunci yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029.

Obrolan serius ini berlangsung hangat dalam agenda ngopi bareng bersama Ketua PWI Kepri Saibansah Dardani di Kopi Boemi, Batam Center, Selasa (7/10/2025). Pertemuan ini men54jadi momentum bagi PWI untuk mengorek informasi vital, terutama setelah Amsakar dan Li Claudia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan.

 

Incar Investasi, Janji Lapangan Kerja

Saibansah Dardani langsung menodong pertanyaan utama yang menjadi keresahan publik: “Apakah ada potensi investasi baru dari Singapura yang bisa membuka lapangan kerja bagi warga Batam, atau bahkan kesempatan kerja untuk anak muda Batam di sana?”

Menanggapi hal itu, Amsakar mengakui pertemuan dengan Menlu Singapura berjalan produktif dan fokus membahas kerja sama investasi. Namun, ia jujur menegaskan bahwa pembahasan spesifik mengenai penyerapan tenaga kerja Batam di Singapura belum menjadi agenda.

Meski begitu, optimisme datang dari rencana internal BP Batam. Untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Batam, BP Batam siap menggarap lima kawasan prioritas sebagai mesin pertumbuhan wilayah.

New Nagoya Start Duluan, Teluk Tering Jadi Episentrum Kegiatan

Lima kawasan yang akan disulap tersebut meliputi:

  1. Episentrum Teluk Tering
  2. New Nagoya
  3. DAM Baloi
  4. Area Bandara hingga Nongsa
  5. Koridor Pelabuhan Batu Ampar–Sekupang

Amsakar menjelaskan bahwa dari kelimanya, proyek New Nagoya menjadi yang paling siap dan akan segera dimulai karena tahapannya lebih sederhana. Kawasan ini akan dikembangkan menjadi area modern dengan konsep perkotaan baru.

Sementara itu, Episentrum Teluk Tering akan membutuhkan waktu lebih panjang. Kawasan ini dirancang sebagai pusat kegiatan terpadu dan kawasan publik multifungsi yang terintegrasi.

“Saat ini, semua masih dalam tahap finalisasi rencana. Setelah matang, baru kami akan publikasikan detailnya,” ungkap Amsakar, memastikan rencana besar ini akan dieksekusi bertahap sesuai prioritas pembangunan.

 

Janji Li Claudia: Batam Ramah Investor & Transparan

Di sisi lain, Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra mempertegas komitmen lembaganya: Batam harus menjadi kota yang nyaman, tertata, dan ramah investasi.

“Kami akan terus memperbaiki semua hambatan perizinan agar iklim usaha semakin kondusif. Ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk penguatan kawasan strategis nasional,” tegas Li Claudia.

Pengembangan lima kawasan strategis ini, lanjutnya, akan dijalankan melalui skema Wilayah Penataan dan Pengembangan (WPP) yang menggandeng partisipasi aktif pelaku usaha lokal dan nasional. “Ini tanggung jawab bersama untuk mewujudkan Batam yang kompetitif dan berdaya saing global,” katanya.

Sebagai bentuk transparansi, Li Claudia bahkan secara terbuka mengundang insan pers untuk melihat langsung progres proyek-proyek investasi. “Silakan dibentuk kelompok kecil untuk berkunjung ke kantor BP Batam. Kami akan tunjukkan langsung proyek-proyek strategis yang sedang berjalan,” ujarnya.

Ia menutup perbincangan dengan jaminan tegas kepada para investor: “Jika ada kendala investasi, baik di ranah BP Batam maupun Pemerintah Kota, datang saja langsung ke kami. Selama dokumen lengkap, kami siap bantu menyelesaikannya.”. MK-r

Redaktur: Munawir Sani