Percepat Penuntasan TBC, Dinkes Kepri akan Tambah Alat Deteksi hingga Skrining Pekerja Setiap Enam Bulan

ngng

Ilustrasi tuberkulosis (TBC). (Foto: kemenkes)

TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Dinas Kesehatan Kepri mempersiapkan langkah guna mempercepat penuntasan Tuberkulosis (TBC).

“Ke depan kita akan menambah 5.000 cartridge TCM, memperkuat kapasitas kader, serta mewajibkan skrining TBC bagi ASN dan tenaga kerja setiap enam bulan. Ini agar penemuan kasus semakin masif dan pengendalian bisa lebih terukur,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kepri M Bisri dalam rapat koordinasi di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (2/10/2025).

Disiapkannya langkah dimaksud merupakan tindak lanjut dari evaluasi pelaksanaan penuntasan TBC di Kepulauan Riau.

Bisri menerangkan, meski Pemprov Kepri sudah membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC sejak 2022, sejumlah kendala masih dihadapi. Mulai dari keterbatasan cartridge TCM, minimnya mesin X-ray portable, hingga belum optimalnya peran kader TBC di lapangan.

Pada kesempatan ini ia juga mengingatkan jika Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah penderita TBC terbesar kedua di dunia.

“TBC masih menjadi ancaman serius. Setiap tahun sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat penyakit ini. Karena itu, kita di Kepri harus bekerja lebih keras agar target eliminasi tahun 2030 bisa tercapai,” ujarnya.

Upaya deteksi dini yang telah dilaksanakan sebelumnya dia sebut harus terus diperkuat, baik melalui skrining aktif (Active Case Finding/ACF) maupun pasif. Teknologi medis juga dimanfaatkan, seperti Tes Cepat Molekuler (TCM/GeneXpert), pemeriksaan dahak dan rontgen dada.

September lalu, pelaksanaan ACF dengan X-ray portable di Bintan dan Tanjungpinang berhasil menjaring lebih dari 1.000 orang, puluhan di antaranya terindikasi TBC. Upaya serupa juga digelar di Batam dengan melibatkan organisasi profesi dan kegiatan pengabdian masyarakat. MK-rah

Redaktur: Munawir Sani