Jepang Butuh 40 Ribu Pekerja Asal Indonesia, Gajinya hingga Rp 55 Juta

IMG_8230

Ilustrasi pekerja di Jepang. (Foto: CNBC)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkapkan Jepang tengah membuka peluang besar bagi tenaga kerja asal Indonesia.

Negeri Sakura disebut membutuhkan 40.000 pekerja, namun saat ini Indonesia baru bisa memenuhi sekitar 25.000 tenaga kerja di sektor pertanian, kelautan, konstruksi, dan perawatan.

Menurut Iftitah, saat ini sudah ada sekitar 100 tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja di Jepang dengan kisaran gaji Rp 25 juta hingga Rp 55 juta per bulan.

“Yang membahagiakan adalah masyarakat Jepang sangat menilai tinggi tenaga kerja asal Indonesia, terutama karena keramah-tamahan dan hospitality-nya. Bahkan kita dianggap nomor satu dibanding bangsa-bangsa lain,” kata Iftitah, dikutip dari laman resmi Kementerian Transmigrasi, Kamis (2/10/2025).

Iftitah menjelaskan, Jepang juga membutuhkan banyak tenaga di sektor pertanian dan kelautan. Untuk itu, pemerintah Jepang menawarkan skema pemagangan selama 3 hingga 5 tahun bagi pekerja Indonesia.

Skema tersebut dinilai memberi keuntungan ganda. Selain memperoleh keterampilan berbasis teknologi dan budaya kerja Jepang, tenaga kerja Indonesia nantinya bisa membawa pulang pengalaman tersebut untuk membangun kawasan transmigrasi.

“Investor Jepang pun tertarik menanamkan modal di kawasan transmigrasi Indonesia. Itu bagian dari pembicaraan kami. InsyaAllah, bulan Oktober akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman,” jelasnya.

Pemerintah, kata Iftitah, memberikan dukungan penuh kepada warga transmigran yang ingin magang ke Jepang. Setelah menyelesaikan program 2, 3, 5, hingga 10 tahun, mereka diharapkan kembali ke daerah transmigrasi untuk memberdayakan wilayah asal.

“Kami ingin para warga transmigran belajar ke Jepang, mendapatkan pengalaman, lalu kembali membangun kawasan transmigrasi,” tegas Iftitah. MK-rah/kom

Redaktur: Munawir Sani