Buntut Dugaan Keracunan, Sampel MBG di SMPN 2 Karimun Diperiksa, Programnya Dihentikan Sementara

IMG_8154

Wagub Kepri, Nyanyang Haris Pratamura (kanan) saat mengunjungi SPPG Yayasan Menggapai Indonesia Sejahtera, Tiban, Batam, Jumat (26/9/2025). (Foto: kepriprov)

KARIMUN (marwahkepri.com) – Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, mengatakan polisi telah mengamankan sampel makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 2 Karimun dan muntahan para siswa untuk diteliti lebih lanjut.

“Masih kita kirim sampel makanan dan muntahan ke Labfor untuk diuji,” jelasnya, Sabtu (27/9/2025).

Sementara itu, Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, memastikan program MBG di SMPN 2 Karimun dihentikan sementara.

“Sementara dihentikan ya kegiatan itu. Kita lihat dari sisi higienisnya, kesehatannya, lingkungannya, yang terjadi selama ini,” ujarnya di Batam.

Menurut Nyanyang, laporan terkait kasus keracunan sudah diterimanya dan pihak terkait telah melakukan koordinasi untuk penanganan. Ia menegaskan akan ada evaluasi menyeluruh dan audit terhadap pelaksanaan program MBG di sekolah-sekolah lain.

“Ini program yang sangat luar biasa dan bagus. Hanya saja mungkin ada miskomunikasi atau mismanagement dari internal mereka. Ke depan akan kita perbaharui lagi, berikan edukasi juga agar program MBG berjalan dengan baik di Kepri,” ungkapnya.

Hingga kini, program MBG telah berjalan di sekitar 75 sekolah dari target 126 sekolah di Provinsi Kepri. Pemerintah daerah berkomitmen memperbaiki pelaksanaan agar manfaat program tetap dirasakan tanpa menimbulkan masalah baru.

Kasus ini bermula pada Kamis (25/9/2025) ketika 507 kotak makanan MBG yang disalurkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sungai Lakam tiba di sekolah. Makanan dibagikan ke kelas dan disantap siswa sekitar pukul 09.30 WIB. Tak lama kemudian, sejumlah siswa mulai mengeluhkan sakit perut hingga jumlahnya mencapai 14 orang. MK-timb

Redaktur: Munawir Sani