Tak Ingin Diganti dengan Bantuan Uang Tunai, Kepala BGN Sebut MBG Tak Hanya Soal Pemenuhan Gizi

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. (Foto: Instagram)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan diganti dengan pemberian bantuan uang tunai. Menurutnya, bantuan tunai sudah terwakili oleh program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Program ini dirancang Presiden sejak lama sebagai intervensi pemenuhan gizi. Untuk uang tunai sudah ada BLT, jadi kita tidak ingin melakukan itu,” kata Dadan dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).
Dadan menilai pemberian uang tunai berisiko lebih tinggi terhadap penyelewengan. Ia mencontohkan kasus di Sumatera Utara, ketika dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) justru digunakan untuk kebutuhan lain, bukan biaya sekolah.
Lebih jauh, Dadan menjelaskan bahwa program MBG tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui rantai pasok pangan.
“Kita ingin membangun rantai pasok dan membentuk ekosistem. Satu SPPG (dapur umum) itu akan mendorong kemandirian pangan lokal dan ketahanan pangan,” ujarnya.
Setiap SPPG, lanjut Dadan, membutuhkan sekitar 5 ton beras per bulan atau setara dengan 10 ton gabah kering giling. Kebutuhan itu diserap dari petani lokal, sehingga permintaan meningkat dan nilai tukar petani tetap terjaga.
“Satu SPPG bisa menyerap hasil dari sekitar 2 hektar lahan panen. Jadi dampaknya bukan hanya untuk anak sekolah, tapi juga untuk petani,” jelasnya. MK-mun/kom
Redaktur: Munawir Sani