Jaksa Masuk Sekolah, Kejari Natuna Bentuk Generasi Taat Hukum di Midai

d7105b48-009b-4691-8431-57d48759c16d

Siswa SMAN 1 Midai antusias mengikuti materi kesadaran hukum dan keselamatan laut. (f: nang)

NATUNA (marwahkepri.com) – Suasana berbeda terlihat di SMA Negeri 1 Midai, Kabupaten Natuna, pada Sabtu (20/9/2025). Ratusan siswa tampak antusias mengikuti kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS), sebuah program edukasi hukum yang digagas oleh Kejaksaan Republik Indonesia dan diimplementasikan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Natuna.

Kegiatan yang menggandeng Basarnas Natuna ini tidak hanya membahas soal kesadaran hukum, tetapi juga menyajikan pembekalan tentang keselamatan di laut. Dua hal yang dinilai sangat penting untuk generasi muda di wilayah kepulauan seperti Midai.

Kasi Intel Kejari Natuna, Tulus Yunus Abdi, SH., MH., menegaskan pentingnya membangun kesadaran hukum sejak dini. Menurutnya, pelanggaran sering kali bermula dari hal yang dianggap sepele.

“Banyak pelanggaran bermula dari hal sederhana, misalnya penyalahgunaan media sosial. Generasi muda harus tumbuh dengan kesadaran hukum yang kuat agar menjadi pribadi berintegritas dan teladan bagi lingkungannya,” ujarnya.

Tulus menambahkan, program JMS bukan sekadar kegiatan sosialisasi, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi muda yang paham aturan, menghormati hak orang lain, dan menjauhi perbuatan yang merugikan.

Selain mendapatkan pemahaman hukum, para siswa juga dibekali dengan materi dari Basarnas Natuna mengenai keselamatan di laut dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat. Para pelajar diperkenalkan pada langkah-langkah dasar untuk mengurangi risiko kecelakaan, pentingnya menggunakan alat keselamatan, hingga bagaimana bersikap saat menghadapi situasi genting di perairan.

Materi ini sangat relevan mengingat Midai merupakan wilayah kepulauan dengan masyarakat yang lekat pada aktivitas bahari. Dengan bekal ini, para siswa diharapkan tidak hanya bisa melindungi dirinya sendiri, tetapi juga membantu orang lain jika terjadi keadaan darurat di laut.

Kepala SMAN 1 Midai, Musmulyadi, S.Pd.I., menyampaikan apresiasinya atas kegiatan tersebut. Ia menilai kolaborasi Kejari dan Basarnas telah memberikan pengalaman belajar yang tidak biasa bagi anak didiknya.

“Hari ini anak-anak kami mendapat dua bekal penting, yaitu pemahaman hukum dan kesadaran akan keselamatan diri. Ini bukan sekadar tambahan pengetahuan, melainkan pelajaran hidup yang akan mereka bawa sepanjang masa,” ungkapnya.

Dari kegiatan tersebut, Kejari dan Basarnas menitipkan dua pesan penting bagi pelajar Midai:

  1. Pahami dan patuhi hukum sejak dini. Disiplin, menghargai orang lain, dan bijak dalam menggunakan media sosial merupakan bentuk nyata kepatuhan hukum.

  2. Utamakan keselamatan dalam aktivitas sehari-hari. Kesiapsiagaan, terutama di wilayah kepulauan, menjadi bekal penting untuk melindungi diri sendiri maupun orang lain.

Program Jaksa Masuk Sekolah di Midai membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah dan guru. Sinergi antara lembaga penegak hukum dan instansi lain membuka ruang belajar yang lebih luas, menjadikan siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang dalam kesadaran hukum dan kepedulian terhadap keselamatan.

Hari itu, sebuah sekolah di pulau kecil Midai berhasil memberikan pelajaran hidup yang berharga: bahwa taat hukum dan menjaga keselamatan adalah fondasi untuk masa depan yang lebih baik. MK-nang

Redaktur : Munawir Sani