Gubernur Ansar Jelaskan Proses Lelang Kawasan Gurindam 12, Sebut Masih Tetap Gratis

Gubernur Kepri Ansar Ahmad memberikan keterangan pers usai melaksanakan gelar wicara (talkshow) di RRI Tanjungpinang, Rabu (17/9/2025). (Foto: Diskominfo Kepri)
TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menegaskan isu yang menyebutkan kawasan Gurindam 12 dilelang sepenuhnya ke pihak swasta adalah tidak benar. Ia memastikan kawasan ikonik di tepi laut Tanjungpinang tersebut tetap gratis dinikmati masyarakat.
Penegasan itu kembali disampaikan Gubernur Ansar saat hadir dalam siaran pagi RRI Tanjungpinang, Rabu (17/9/2025), untuk meluruskan polemik yang belakangan ramai di media sosial maupun media massa. Isu yang beredar menimbulkan kekhawatiran masyarakat bahwa akses ke Gurindam 12 nantinya akan dikenakan karcis atau retribusi tambahan.
Ansar juga kembali menegaskan jika tidak semua kawasan Taman Gurindam 12 yang pengelolaannya dilelang kepada pihak ketiga/swasta.
Dari total luas 148.600 meter persegi milik Pemprov Kepri, lahan yang dilelang hanya sekitar 5 persen atau seluas 7.450 meter persegi. Area tersebut terdiri atas empat bidang tanah berukuran 500 meter persegi untuk outlet kuliner—blok Dugong, Dingkis, Gong-gong, dan Napoleon—serta satu bidang lahan parkir seluas 5.540 meter persegi.
“Terima kasih atas masukan masyarakat terkait Gurindam 12. Saya ingin meluruskan, kawasan ini kita tata bertahap karena kemampuan anggaran terbatas. Kita sudah bangun Gedung LAM dan Dekranasda, selanjutnya akan ada gelanggang wisata regeneratif dan kawasan kuliner. Nah, empat outlet kuliner branded inilah yang kita kerjasamakan dengan swasta,” papar Ansar.
Menurutnya, keterlibatan swasta diperlukan mengingat keterbatasan fiskal daerah. Ansar menegaskan hal itu sudah sesuai aturan dan tidak akan ada pungutan untuk masuk ke Gurindam 12.
Pemprov Kepri bahkan akan menyiapkan skema outsourcing petugas untuk lahan parkir di kawasan ini.
“Gurindam 12 kami jamin bebas biaya parkir, tidak ada pungutan masuk. Kita ingin kawasan ini jadi magnet pariwisata, indah, rapi, dan bersih. Seperti revitalisasi jalan Bandara Raja Haji Fisabilillah yang sekarang ramai untuk jogging, Gurindam 12 juga harus jadi pusat aktivitas masyarakat,” tegas Ansar.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memilah informasi yang beredar dan bersama-sama membangun Tanjungpinang agar semakin menarik minat wisatawan. Ansar mencontohkan upaya penataan Akau Potong Lembu, kawasan Kota Lama, hingga revitalisasi Pulau Penyengat yang terus dilakukan Pemprov Kepri bersama Pemko Tanjungpinang.
Kepala Dinas PUPP Kepri, Rodi Yantari, menambahkan saat ini di Gurindam 12 tengah dibangun jogging track, podium sunset, serta penyelesaian jalan yang masuk dalam program Inpres Jalan Daerah dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Hasan, mengungkapkan Kementerian Pariwisata sudah merencanakan pembangunan Pusat Kreasi Destinasi Wisata di sebelah Gedung LAM Kepri. Fasilitas ini akan menjadi pusat informasi sekaligus ruang kreatif untuk menunjang daya tarik wisata Gurindam Dua Belas.
Hasan optimistis keberadaan kawasan ini akan mendukung pencapaian target kunjungan wisata.
“Per Juli 2025, wisatawan mancanegara ke Kepri sudah tembus 1,085 juta orang, sedangkan wisatawan nusantara mencapai 2,5 juta. Dengan banyaknya event di Gurindam 12, kami yakin target wisatawan bisa tercapai dan manfaat ekonominya dinikmati kabupaten/kota,” ujarnya.
Dengan komitmen Pemprov Kepri menjadikan Gurindam 12 sebagai ruang publik gratis, indah, dan representatif, kawasan ini diharapkan kian memperkuat posisi Tanjungpinang sebagai wajah ibukota Kepulauan Riau. MK-rah
Redaktur: Munawir Sani