Motif Cemburu, Remaja 16 Tahun Bunuh Pacarnya Mahasiswi di Kos Ciracas

Motif Cemburu, Remaja 16 Tahun Bunuh Pacarnya Mahasiswi di Kos Ciracas

Ilustrasi pembunuhan. (F: Ist)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap seorang mahasiswi berinisial IM (23) yang ditemukan tewas di kamar indekos kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Korban diduga dibunuh oleh pacarnya sendiri, seorang remaja pria berinisial FF (16), akibat dilanda rasa cemburu.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Teta, menjelaskan peristiwa itu berawal saat keduanya berbincang di dalam kamar kos. Pelaku kemudian memeriksa ponsel korban dan menemukan foto IM bersama pria lain yang tidak dikenalnya. Temuan itu membuat FF marah dan cekcok dengan korban.
“Terjadi adu mulut hingga pelaku cemburu dan marah besar. Saat korban berteriak minta tolong, pelaku menutup mulut dan mencekik leher korban sampai korban terkapar lemas,” ujar Teta, Rabu (17/9/2025).

Menurut keterangan saksi, korban sempat hendak mengusir pelaku dari kamar pada Kamis (11/9) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Namun, keesokan harinya, Jumat (12/9) malam, korban ditemukan sudah tidak bernyawa oleh tetangga kos.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, mengatakan pelaku ditangkap di rumahnya pada Sabtu (13/9) dini hari. Ia kini berstatus tersangka dan masuk kategori anak berhadapan dengan hukum (ABH).
“Tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan/atau Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian,” ujar Dicky.

Pemilik indekos, Syarif, mengaku tak pernah melihat pelaku meski korban disebut sudah berpacaran hampir setahun. Ia menuturkan ada warga yang sempat melihat remaja pria berjalan cepat dari arah kos pada Jumat dini hari, namun saat dikejar tidak berhasil ditemukan.
“Katanya warga lihat ada orang agak lari cepat, dikejar enggak ketemu,” kata Syarif.

Kasus ini baru terungkap setelah salah satu penghuni kos curiga karena korban tidak keluar kamar seharian. Saat pintu dibuka paksa, korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi jari tangan dan kaki membiru. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani