HMI dan STAI Gelar Aksi Damai di DPRD Natuna, Sampaikan 12 Tuntutan

Gabungan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) menggelar aksi damai di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Natuna, Kamis (4/9/2025) pagi. (Foto: nang)
NATUNA (marwahkepri.com) – Gabungan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) menggelar aksi damai di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Natuna, Kamis (4/9/2025) pagi.
Aksi ini bertujuan menyuarakan 12 tuntutan penting yang dinilai mendesak untuk kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan pembangunan daerah.
Koordinator aksi, Pergiawan, menyampaikan beberapa poin utama dalam orasinya. Di antaranya mendesak Pemerintah Daerah Natuna untuk mempercepat serapan anggaran agar pembangunan tidak stagnan dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Selain itu, mahasiswa juga meminta agar akses ekspor hasil tangkapan laut dibuka langsung dari Natuna.
Selanjutnya, mahasiswa menekankan pentingnya fungsi pengawasan DPRD untuk mengoreksi kebijakan pemerintah daerah.
Mereka juga menuntut pengurusan legalitas izin pertambangan rakyat (Galian C) serta penutupan pertambangan minerba, khususnya pasir kuarsa atau silika, yang dinilai melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Pasalnya, luas Pulau Bunguran hanya sekitar 1.600 km², di bawah ketentuan batas minimal 2.000 km².
Disamping itu, mereka juga menuntut DPRD mendorong kebijakan yang pro rakyat, Mengadili pelaku pembunuhan Affan Kurniawan sesuai hukum dan menjamin kehidupan keluarganya, menghentikan tindakan represif terhadap gerakan rakyat, membebaskan massa aksi yang ditangkap pada 25–31 Agustus 2025, membatalkan kenaikan pajak yang membebani rakyat, memecat anggota DPR yang menghina rakyat atau tidak kredibel, nenaikkan gaji guru sebagai pahlawan pencerdas kehidupan bangsa.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPRD Natuna, Rusdi, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa.
“Kami akan pelajari dan teruskan aspirasi ini melalui mekanisme yang berlaku,” ujar Rusdi.
Aksi damai ini berlangsung tertib dengan pengawalan aparat kepolisian dan TNI, serta mendapat perhatian masyarakat yang berharap adanya perubahan nyata bagi Natuna. MK-nang
Redaktur: Munawir Sani