Fenomena Halo Matahari Hiasi Langit Batam, Ini Kata BMKG

IMG_7401

Fenomena halo matahari menghiasi langit Kota Batam, Senin (25/8/2025). (Foto: mun)

BATAM (marwahkepri.com) – Warga Kota Batam dibuat takjub oleh penampakan fenomena alam langka di langit pada Senin (25/8/2025). Matahari terlihat dikelilingi lingkaran besar berwarna-warni menyerupai pelangi. Fenomena tersebut dikenal sebagai halo matahari.

Prakirawan BMKG Kelas I Hang Nadim Batam, Anisa Suryani, menjelaskan bahwa halo matahari merupakan fenomena optik yang wajar terjadi. Peristiwa ini muncul akibat adanya pembiasan dan pemantulan cahaya matahari oleh kristal es yang berada di lapisan awan tinggi.

“Fenomena halo matahari itu disebabkan cahaya matahari yang dibiaskan dan dipantulkan oleh kristal es di awan cirrus. Cahaya yang melewati kristal es itu kemudian menghasilkan lingkaran cahaya dengan spektrum warna menyerupai pelangi di sekitar matahari,” jelas Anisa.

Ia menambahkan, awan cirrus atau cirrostratus yang menjadi media terbentuknya halo biasanya berada pada ketinggian 5 hingga 10 kilometer di lapisan atmosfer. Hal inilah yang membuat fenomena halo hanya bisa terlihat pada kondisi tertentu ketika matahari bersinar terik dan awan cirrus cukup tipis.

Menurut Anisa, fenomena halo matahari bersifat temporal dan kemunculannya sulit diprakirakan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa fenomena ini tidak berdampak terhadap perubahan cuaca di wilayah Batam maupun daerah sekitarnya.

“Fenomena halo matahari bersifat sementara dan tidak berpengaruh terhadap cuaca. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, karena ini murni fenomena optik atmosfer,” tambahnya.

Kemunculan halo matahari di Batam ini pun menjadi perhatian warga. Banyak yang mengabadikan momen langka tersebut menggunakan kamera ponsel dan membagikannya di media sosial. Foto-foto halo matahari langsung viral dan menjadi perbincangan hangat di jagat maya.

Fenomena halo matahari sendiri bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Namun, setiap kali muncul, keindahannya selalu berhasil menarik perhatian masyarakat karena jarang terlihat dengan jelas di wilayah perkotaan. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani